REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah mendorong akses teknologi lebih kuat bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) karena digitalisasi pada masa pandemi Covid-19 saat ini mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Akses terhadap infrastruktur teknologi supaya bisa lebih mudah bisa diakses dari mana saja di Indonesia, itu sedang dianggarkan Menkominfo,” kata Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pemerintah mendorong dan mendukung kegiatan ekonomi berbasis teknologi daring agar pelaku UMKM bisa tetap bertahan pada masa pandemi yang justru juga mempercepat perubahan perilaku dari offline menjadi online “Dulunya offline 100 persen nantinya bisa 60 persen dan 40 persen kegiatan kita akan online,” katanya.
Raden menjelaskan diperlukan upaya gabungan, tidak hanya dari sisi teknologi dalam mendukung UMKM tetapi juga meningkatkan keahlian mereka termasuk memasarkan produk secara daring termasuk pengemasan.
Pemerintah, lanjut dia, juga mendekatkan UMKM dengan akses keuangan di antaranya kredit modal kerja hingga penjaminan kredit modal kerja. Selain itu, pemertintah juga merancang bantuan produktif tunai kepada 12 juta UMKM dengan anggaran Rp 30 triliun.
Dalam PEN, pemerintah menggelontorkan alokasi anggaran Rp 123,46 triliun untuk mendukung UMKM. “Jadi gabungan itu semua bansos untuk lebih produktif, reskilling, akses ke kredit murah disertai penjaminan dan akses kepada teknologi,” ucapnya.
Pemerintah optimistis tren perekonomian Indonesia akan meningkat lebih baik pada triwulan selanjutnya. Meski begitu, Raden mengharapkan semua pihak termasuk masyarakat berpartisipasi dalam menerapkan protokol dan menjaga kesehatan mengingat pandemi ini berkaitan erat dengan kesehatan.
“Kami ajak semua masyarakat untuk bisa bertanggung jawab bersama menjaga kesehatan. Tanpa jaga kesehatan, tanpa berpartisipasi aktif, kepercayaan tidak akan pulih,” katanya.