REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 11 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Informasi didapat usai dilakukan rapid test pada 139 santri di lingkungan Ponpes Al Hikam pada 30 Juli 2020 lalu.
Kemudian dilanjutkan tes swab PCR ke-11 santri yang hasil rapid testnya reaktif. Dari hasil tes swab PCR, 11 santri dinyatakan terkonformasi positif Covid-19.
"Untuk itu, pada pelaksanaan Shalat Idul Adha Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, melarang dilaksanakan di Ponpes Al-Hikam," ujar Camat Beji, Anis Fatoni, di Kantor Kecamatan Beji, Kota Depok, Rabu (12/8).
Anis mengatakan, para santri Ponpes Al Hikam baru masuk dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. "Santri ponpes baru masuk semua. Santrinya juga dari luar Depok. Adapun 11 santri yang dinyatakan terkonfirmasi positif sudah dilakukan isolasi mandiri di dalam ponpes. Seluruh santri dan pengurus juga dilarang keluar," jelasnya.
Anis melanjutkan, pihaknya kemudian melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area Ponpes Al Hikam. Saat ini seluruh santri masih dipantau Tim Gugus Tugas Kecamatan Beji, Kelurahan Kukusan, dan Kampung Siaga Covid-19. "Semoga santri yang sedang diisolasi bisa semangat dan kembali negatif setelah melewati 14 hari. Kami terus memantaunya sampai ada tes lanjutan," jelasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, 11 orang santri terkonfirmasi sudah difasilitasi untuk isolasi di RS Citra Medika sejak 2 Agustus 2020 lalu.
"Kami juga melakukan proses KIE (penyuluhan) dan dekontaminasi. Giat ini didukung Satgas Kampung Siaga Covid (KSC) RW dan Kelurahan Kukusan untuk melakukan dekontaminasi, memantau proses isolasi mandiri kontak erat, dan support logistik. Saat ini masih dalam pemantauan gugus tugas, camat, lurah, puskesmas, dan satgas KSC," jelas Dadang.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Asnawi menegaskan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama empat menteri, meski kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun pesantren masih tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). "Kami akan mengacu pada aturan yang ada. Pesantren Al-Hikam merupakan pesantren yang diperuntukkan bagi mahasiswa, yang memilki aktivitas lebih padat daripada pesantren sekolah dasar dan menengah. Pada prinsipnya kami ikuti aturan SKB empat menteri," ujarnya.
Asnawi menambahkan, pihaknya mendapatkan informasi yang terbaru bahwa terdapat 11 orang santri mahasiswa di Ponpes Al Hikam dinyatakan positif dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk selanjutnya ditangani lebih lanjut sambil diisolasi. Masih ada 139 santri lagi yang menjalani isolasi mandiri di Ponpes Al Hikam. "Kami sudah komunikasi dengan pihak Al-Hikam, mereka telah memberlakukan isolasi mandiri di pesantren, sehingga para santri bisa menyesuaikan diri di lingkungan pesantren," terangnya.
Di Ponpes Al-Hikam, lanjut Asnawi, proses belajar mengajar masih berlangsung dengan protokol kesehataan yang lebih ketat dan sistem belajar yang tertutup. Jika nanti memang ditemukan kasus baru, maka akan kembali dilaksanakan penanganan di pesantren. "Dan santri tidak diijinkan pulang karena dikhawatirkan tidak dapat penanganan khusus di rumah, malah akan berdampak pada keluarga," jelasnya.
Asnawi menegaskan, selain itu, bagi santri yang baru ingin masuk pesantren di Kota Depok saat ini juga mendapat perlakuan yang serius. "Selain harus menunjukkan surat sehat dan hasil tes Swab PCR, santri juga diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari sebelum masuk ponpes."