REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) akan berkolaborasi dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana KPCPEN yang juga Menteri BUMN Erick Thohir saat diskusi Publik P2N bertajuk "BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat di era Covid-19" bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu (12/8).
Erick mengatakan KPCPEN memiliki tiga program meliputi program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Dalam program Indonesia Sehat, pemerintah berusaha melakukan sejumlah langkah seperti sosialisasi; akselerasi test PCR, Lacak dan Karantina secara nasional; hingga pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin.
Sementara program Indonesia Bekerja meliputi Bantuan UMKM Produktif; Bantuan Kredit & Subsidi Bunga UMKM Subsidi gaji melalui BPJSTK; Penyaluran bantuan untuk Pra Kerja; Bantuan Sosial Tambahan; Subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik; serta Penyaluran kredit untuk usaha informal.
Sedangkan program Indonesia Tumbuh terdiri atas mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama; akselerasi ekonomi sumber daya alam; Peningkatan penerimaan melalui cukai
rokok, plastik, BBM, kendaraan; dan transformasi penerimaan perpajakan.
Erick menilai dukungan NU sangat penting dalam upaya pemerintah mempercepat penanganan covid dan pemulihan ekonomi. Erick juga mengaku selalu membuka diri mendengar masukan dari NU.
"Sejak awal alhamdulilah kita selalu mendengarkan masukan dan saran dari NU yang bisa menjadi intropeksi buat saya pribadi dan pemerintah karena tanpa bergandengan tangan dan gotong royong, upaya kita tidak ada artinya untuk rakyat," ujar Erick.
Erick juga mendorong NU untuk terlibat lebih aktif dalam program penanganan covid-19 maupun pemulihan ekonomi melalui sejumlah program yang ada di komite maupun BUMN. Erick berharap kerja sama antara BUMN dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bisa dapat terealisasi sesegera mungkin.
"Saya mengusulkan ada MoU dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Ada beberapa program yang bisa kita lakukan (kerja sama), apakah pengembangan SDM atau proyek UMKM dengan PaDi (pasar digital) itu bisa langsung dijalankan," ucap Erick.
Erick berharap kerja sama tersebut nantinya bisa dikembangkan untuk sejumlah program lain. Erick menunjuk Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto untuk menindaklanjuti rencana kerja sama BUMN dengan NU.
"Kita kongkretkan dua-tiga program, nanti kalau berjalan baik baru kita kembangkan ke yang lain," ungkap Erick.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menilai rencana Erick menggandeng NU sebagai hal yang tepat dalam penanganan covid maupun pemulihan ekonomi nasional. Sejak awal, kata Said, PBNU telah menginstruksikan warga NU untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan hingga anjuran untuk beribadah di rumah. Said menambahkan, NU juga memiliki satgas covid yang telah menyalurkan sekira 19 kontainer sembako ke sejumlah wilayah. Said menyebut NU sebagai organisasi massa (ormas) yang paling aktif dan peduli dalam menangani bahaya covid.
"Saya mengharapkan (pemerintah) menggandeng NU (dalam penanganan covid). Insya Allah NU ini masih kuat akhlaknya ya," kata Said.