REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj minta pemerintah memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro dalam mengakses perbankan. "Akses perbankan sangat sulit, berliku-liku, ini yang terjadi di bawah seperti itu. Memang ada program KUR, tapi masih banyak rintangan," ujar Said Aqil Siroj dalam diskusi bertajuk "BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat di era Covid-19", Rabu (12/8).
Ia mengatakan pemerataan kesempatan berusaha menjadi hal penting dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. "Jangan sampai kekayaan dimiliki oleh kelompok-kelompok itu saja," ucapnya.
Ia meyakini Erick Thohir selaku Menteri BUMN dapat mengakomodasi kendala pelaku usaha mikro sehingga turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dalam kesempatan itu, Said Aqil menyampaikan dukungannya kepada Kementerian BUMN yang menjadikan akhlak sebagai pondasi bagi setiap perusahaan milik negara.
"Saya baca, Pak Erick sering menyebut akhlak dalam BUMN. Ini sangat luar biasa ada Menteri BUMN bicara soal akhlak dan moral," ujarnya.
Ia optimistis, Erick yang juga sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dapat menjalankan amanahnya. "Saya yakin dan percaya Pak Erick juga akan sanggup melaksanakan amanah sebagai Ketua komite. Mari sama-sama gandengan tangan yg pasti akan diridhai Allah," kata Said Aqil.
Dalam kesempatan itu, ia juga memuji langkah taktis dan strategis yang diambil BUMN dalam kapasitasnya untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19. Salah satu langkah yang diapresiasi adalah proaktif Kementerian BUMN dalam menggandeng seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya PBNU.
Kiai Said menilai dengan menggandeng NU sebagai hal yang tepat dalam penanganan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi nasional. Sejak awal, kata Said, PBNU telah menginstruksikan warga NU disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bahkan hingga anjuran beribadah di rumah.
Erick Thohir mengatakan rencananya, pada akhir bulan ini bantuan produktif bagi usaha mikro segera terealisasi. "Usaha mikro ini adalah usaha yang tadi pak kiai sampaikan, yang benar-benar kecil. Jadi jumlahnya kurang lebih 12 juta diambil datanya dari bank wakaf," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp 2,4 juta per usaha mikro. "Ini hibah, langsung, bukan pinjaman dan lain-lain. Jumlahnya 12 juta, data yang terkumpul hari ini baru sembilan juta. Dan ini yang akan kita lakukan segera," ucapnya.
Di sisi lain, beberapa BUMN juga ditugaskan seperti Permodalan Nasional Madani (PNM), Pegadaian, BRI dan lainnya menunda bunga bagi usaha mikro dan UKM.