REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembalap Formula Satu (F1) tim Mercedes, Lewis Hamilton, menyatakan dirinya tidak bisa dibungkan karena kritik tentang penampilannya di musim balap 2020 dan sikapnya terhadap kehidupan bermasyarakat. Juara bertahan F1 musim lalu itu menegaskan, bakal tetap melawan diskriminasi dan rasisme dalam olahraga balap.
Ia menginginkan sebuah investigasi yang mengulik lebih dalam terkait alasan sedikitnya pembalap kulit hitam di dunia Formula. Hamilton yang sudah mengantongi enam gelar juara dunia merupakan satu-satunya pembalap F1 kulit hitam saat ini.
Ia tak ingin tim manapun memilih anggota tim berdasarkan latar belakang ras dan warna kulit. Ia pun berniat mengadakan diskusi dengan berbagai pembalap untuk membicarkan hal ini.
Namun, ia mengaku mendapat kritik dari beberapa pihak terkait rencananya. "Saya tidak akan mendengar (kritikan itu)," kata Hamilton seperti dilansir Express.
"Menyuruh saya untuk berhenti dari melakukan ini adalah hal yang tidak akan saya gubris," ujar dia.
Hamilton menyampaikan, dirinya menghargai pendapat orang lain. Namun ia merasa masih ada hal yang keliru dalam olahraga balap mengingat masih jarang atlet yang berasal dari kulit hitam.
"Hal yang penting adalah, kekuatan yang kami miliki kepada media dapat menekan perubahan," kata dia.
"Saya merasa senang ketika menjuarai turnamen. Tapi apa yang terjadi ketika saya pensiun? Mungkin tidak ada artinya lagi (jika tidak berbuat apa-apa)," ujarnya.