Jumat 14 Aug 2020 18:03 WIB

510 Peserta SBMPTN Didiskualifikasi Karena Langgar Ketentuan

Sebanyak 292 peserta dicurigai lakukan kecurangan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Ketua LTMPT yang juga Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua LTMPT yang juga Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengaku sebanyak 510 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 terpaksa harus didiskualifikasi. Peserta yang didiskualifikasi diketahui tidak memenuhi berbagai macam persyaratan.

Dari 510 peserta yang didiskualifikasi, 218 diantaranya didiskualifikasi karena melanggar ketentuan pelaksanaan ujian. Mereka misalnya membawa HP, bicara dengan peserta lain atau memfoto soal atau pelaksanaan ujian.

"Yang berarti dia membawa HP dan ndilalah mereka menyebarkan karena melanggar larangan membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian," ujar Nasih saat konferensi pers daring pengumuman hasil seleksi jalur SBMPTN, Jumat (14/8).

Sementara 292 peserta yang didiskualifikasi juga karena foto-fotonya tidak bisa diidentifikasi. Karena itu, panitia mencurigai adanya kecurangan dari peserta tersebut. "Karena foto-foto tidak bisa kami identifikasi apakah itu orangnya atau tidak, mohon kawan-kawan media dipahami apa yang mereka lakukan kecurangan, mereka diberikan pinalti dalam bentuk didiskualifikasi," ujarnya.

Sebelumnya, Nasih membeberkan hasil SBMPTN 2020 dari jumlah 702.420 pendaftar, peserta yang lulus sebanyak 167.653 orang atau sekitar 23.87 persen. Jumlah ini terbagi menjadi dua kategori yakni pendaftar dari reguler dengan pendaftar sebanyak 546.370 orang, dengan jumlah kelulusan 123.099 orang atau sekitar 22,53 orang. Sedangkan kategori kedua, pendaftar dari KIP Kuliah dengan jumlah 156.050 pendaftar, yang lulus sebanyak 44.554 orang atau 28,55 persen.

Nasih juga mengatakan, SBMPTN tahun ini juga melibatkan delapan politeknik. Dari delapan politeknik yang mendaftar 1.453 pendaftar, sedangkan yang lulus 638 atau 43,91 persen. Selain itu, pendaftar dari peserta dari paket c dari pendaftar 1.282 orang diterima 203, presentase 15,83 persen. Sedangkan untuk peserta disabilitas, dari 531 pendaftar diterima 83 atau 15,63 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement