REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Olympique Lyon, Rudi Garcia, menegaskan bahwa ia sejak awal meyakini pemain pengganti bakal menjadi kunci ketika timnya mengalahkan Manchester City 3-1 dalam laga perempat final Liga Champions. Laga itu digelar di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Ahad (16/8) pagi WIB.
Garcia berkaca kepada keberhasilan Paris Saint-Germain (PSG) menang berkat Kylian Mbappe masuk sebagai pemain pengganti, Demikian juga peran Tyler Adams untuk RB Leipzig di perempat final lainnya.
Hal itu, menurut Garcia, sempat ia sampaikan kepada Moussa Dembele yang memulai laga dari bangku cadangan. Dembele akhirnya masuk sebagai supersub mencetak dua gol penentu kemenangan ke gawang City.
"Moussa kecewa tak main sejak awal, tetapi sebelum pertandingan saya sudah bilang dia akan berperan sangat penting ketika masuk," kata Garcia dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi UEFA. "Seperti dua perempat final lainnya, laga tadi juga ditentukan oleh pemain pengganti."
Kendati demikian, Garcia juga tidak mengecilkan peran Maxwell Cornet yang mencetak gol pembuka keunggulan timnya di awal laga, ketika City masih menerapkan skema tiga bek.
"Kami tahu bisa unggul sebab ada Maxwell di sana!" kata Garcia. "Kami memenangi adu taktik, sebab kami bisa menguasai sistem yang kami mainkan."
Keunggulan berkat gol Cornet berhasil dipertahankan hingga babak pertama usai di tengah penampilan City yang masih tak menentu.
Lantas ketika City menyamakan kedudukan melalui Kevin de Bruyne, Garcia berhasil mengeluarkan kartu as-nya dengan mengirim masuk Dembele menggantikan Memphis Depay yang praktis membunuh momentum kebangkitan tim besutan Pep Guardiola.
"Saya bangga atas penampilan para pemain, kami tampil penuh percaya diri kendati sadar bukan unggulan dan melawan tim besar," jelas Garcia. "Di atas semua itu, keberhasilan ini adalah buah semangat kebersamaan tim. Semua bekerja untuk meringankan beban rekan-rekannya dan tentu saja para pemain pengganti banyak membantu."
Garcia sukses mengantarkan Lyon meraih kembali capaian tertinggi di Liga Champions, yakni babak semifinal, yang dilakukan sedekade lalu. Hanya saja, Lyon menemui lawan yang sama yakni Bayern Muenchen yang mengalahkannya pada 2009/2010 dengan skor 0-3 dan 0-1 dalam dua leg semifinal.