REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Guna mendukung pemerintah dalam ketahanan pangan nasional, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), terus melaksanakan pengembangan dalam berbagai lini bisnis. Salah satunya, program pembangunan Pabrik Pusri III-B yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
"Pembangunan ini merupakan proyek revitalisasi untuk mengganti pabrik lama, yaitu Pabrik Pusri-III dan Pusri-IV, yang berteknologi lama dan boros penggunaan energi," kata Manager Humas Pusri Soerjo Hartono dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (17/8).
Terkait kapasitas produksi, Soerjo mengatakan, bahwa Pabrik Pusri IIIB memiliki kapasitas sebesar 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak. Dan sebanyak 3.500 ton per hari atau 1.155.000 ton per tahun untuk urea. Dia mengatakan, bila dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri IIIB merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
"Teknologi ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea, sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun," ungkapnya.