Senin 17 Aug 2020 06:36 WIB

Perlu Ada Rantai Pangan yang Adil buat Petani

dalam konteks pembelaan terhadap petani padi, tidak bisa lagi dengan pendekatan lama

Red: Muhammad Akbar
Petani memanen padi di sebuah sawah di samping gedung sekolah dan perkantoran di Paron, Ngawi, Jawa Timur, Senin (3/8/2020). Dinas pertanian setempat mencatat luas lahan pertanian di kawasan lumbung padi tersebut berkurang dari 50.550 hektare menjadi 50.197 hektare karena beralih fungsi menjadi perumahan, industri dan infrastruktur sehingga berdampak pada menurunnya produksi gabah dan dikhawatirkan mengganggu tingkat ketahanan pangan.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Petani memanen padi di sebuah sawah di samping gedung sekolah dan perkantoran di Paron, Ngawi, Jawa Timur, Senin (3/8/2020). Dinas pertanian setempat mencatat luas lahan pertanian di kawasan lumbung padi tersebut berkurang dari 50.550 hektare menjadi 50.197 hektare karena beralih fungsi menjadi perumahan, industri dan infrastruktur sehingga berdampak pada menurunnya produksi gabah dan dikhawatirkan mengganggu tingkat ketahanan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan KRKP mendukung berbagai inisiatif untuk membuat rantai pangan yang lebih berkeadilan dan menyejahterakan bagi petani.

"KRKP sendiri berkembang pemikiran bahwa dalam konteks pembelaan terhadap petani padi, tidak bisa lagi dengan pendekatan lama," ujar Said dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (16/8).

Dia menambahkan dulu membayangkan kalau petani padi, diorganisir menjadi satu kelompok kemudian meningkat produksinya secara teknis.

Ternyata peningkatan produksi saja tidak cukup. Lalu persoalan berikut adalah bagaimana mengorganisir pemasaran bersama supaya mereka punya nilai lebih.