Barca Menabur Harapan pada Ronald Koeman

REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- "Bergabung dengan Barcelona sangatlah memungkinkan. Tapi saya hanya akan meninggalkan jabatan pelatih timnas Belanda seusai Piala Eropa," argumentasi Ronald Koeman seakan menggambarkan jika ia hanya akan merapat ke klub Katalan itu usai menjalani tugas negara bersama de Oranje.

Koeman tengah merasakan bulan madu yang indah bersama timnas Belanda, sejak pergi dari Southampton pada Juni 2016 silam. Perjalanan Koeman bersama the Dutch terbilang mengkilap.

Koeman sukses membawa Belanda mejeng ke partai final Liga Bangsa-Bangsa 2019, dan menyapu bersih empat pertandingan terakhir mereka. Alhasil, Belanda kini kembali jadi tim yang ditakuti di bawah arahan Koeman.

Meski bermain lebih pragmatis, Koeman tetap menerapkan ciri khas permainan Belanda. Terus menyerang dengan mengeksploitasi kelemahan lawan. Singkat kata, Belanda di bawah naungan Koeman layaknya singa yang tengah bangun dari tidur panjangnya.

Penegasaan di atas sepertinya cocok untuk situasi Barcelona saat ini. Barca saat ini sangat butuh kesegaran, baik secara teknis mau pun mental. Terlebih, mereka baru saja menyelsaikan musim kompetisi 2019/2020 tanpa satu pun gelar.

Nirgelar Barca berawal sejak pertengahan musim, saat mereka tersingkir dari ajang Copa del Rey oleh Atletico Madrid. Petaka berlanjut, mana kala Lionel Messi dan kolega harus puas finis di peringkat kedua klasemen La Liga Spanyol, dengan merelakan titel direbut seteru abadi mereka, Real Madrid.

Puncaknya, pada perempat final Liga Champions 2019/2020. Barca secara mengejutkan terjungkal oleh wakil Bundesliga Jerman Bayern Muenchen. Terlebih, armada Quique Setien dipermak dengan skor memalukan 2-8. Itu menjadi kekalahan terbesar Barca selama diperkuat Messi.

Ujung dari rentetan hasil minor tersebut bermuara pada keputusan presiden Josep Maria Bartomeu untuk mendepak pelatih Quique Setien. Surat kabar spanyol dan jurnalis Sky Sport, Gianluca Di Marzio mengeklaim pihak Barca sudah menunjuk Koeman sebagai suksesor Setien di Estadio Camp Nou.

"Dia akan meninggalkan timnas Belanda dan merapat ke Barca," tulis pakar transfer Fabrizio Romano dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (18/8).

Koeman sendiri bukanlah sosok baru dalam tubuh Barca. Pria asal Belanda itu pernah menangani Los Cules pada medio 1989 hingga 1995. Bahkan ia sempat menjadi pahlawan bagi Barca saat menjuarai kejuaraan Liga Champions musim 1991/1992.

Namun, karier kepelatihannya bersama Barca hanya mentok sebagai asisten pelatih Barca pada 1998 hingga 2000. Saat itu, ia menjadi tangan kanan pelatih bertangan dingin Louis van Gaal. Praktis, kini Koeman dihadapkan dengan tugas berat sebagai pelatih Barca. Selain kembali membawa Blaugrana menjuarai gelar Liga Spanyol, dan Liga Champions, Koeman tentunya harus memastikan mega bintang Lionel Messi tetap merasa nyaman di Camp Nou.

Koeman sebelumnya pernah melepas komentar terkait skuat Barca. Ia menyinggung bahwa mantan klubnya itu terlalu banyak dihuni oleh pemain yang mulai uzur. Alhasil, ia mengeklaim Barca butuh banyak perubahan, regenerasi dari beberapa sektor pemain. Harus ada pemain baru yang didatangkan, dan itu berada dalam usia muda.

"Anda jelas harus melakukan perubahan. Suarez, Messi, Pique, pun Busquets sudah menginjak usia di atas 30 tahun. Jadi, regenerasi itu penting," kata Koeman beberapa waktu lalu.