REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur memaparkan saat ini sebanyak 4.864 pasien atau 17,03 persen sedang dalam perawatan akibat terpapar COVID-19.
"Situasi COVID-19 di Jatim, secara kumulatif mencapai 28.551 pasien, sedangkan yang dirawat 4.864 orang," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa (18/8).
Dari total kumulatif, kata dia, pasien yang dinyatakan telah sembuh mencapai 75,77 persen atau 21.635 orang. Kemudian, pasien konfirmasi meninggal dunia jumlahnya 2.055 orang atau 7,20 persen.
Khusus hari ini per pukul 16.00 WIB, ada tambahan kasus baru sebanyak 312 orang dinyatakan positif COVID-19, sedangkan 377 orang sembuh dan 18 orang meninggal dunia.
Terkait tingginya angka kesembuhan, ia mengucap syukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang berusaha maksimal memerangi virus corona.
Menurut Khofifah, dengan kerja keras dan dedikasi semua pihak, diharapkan Jatim segera bangkit dan merdeka dari pandemi COVID-19.
Dalam 40 hari terakhir, Jatim juga mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia selama 31 kali.
Sementara itu, untuk meningkatkan pencapaian, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menegaskan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kesehariannya.
Khofifah meminta jangan sampai kesembuhan ini justru membuat masyarakat terlena dan abai karena bahaya masih mengancam.
"Kepada masyarakat jangan bahagia berlebihan, sehingga lupa kalau Jatim masih dalam situasi darurat. Tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan yang berlaku," tuturnya.