REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabar burung, beredar di media sosial (medsos) yang menyebutkan puluhan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan, akibat temuan kasus tersebut Kantor Disdik Jabar dikabarkan ditutup sementara atau lock down.
Kadisdik Jabar Dedi Supandi membantah kabar tersebut. Menurutnya, saat ini Kantor Disdik Jabar masih dibuka, tidak seperti yang diinformasikan kabar burung tersebut. "Saya sempat membaca di salah satu media, di sana ditulis bahwa terjadi penutupan kantor Disdik karena kasus positif, padahal tidak ada penutupan kantor. Posisi saya saja sekarang di kantor," ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (19/8).
Dedi mengaku, memang pada 11 Agustus kemarin dilaksanakan tes swab bagi seluruh karyawan Disdik Jabar sekaligus pejabat struktural di lingkungan 13 Kantor Cabang Disdik (KCD). "Dari 497 hanya lima persen yang positif, itu sudah kita berikan pilihan isolasi mandiri atau di BPSDM. Sementara kontak tracing terus kita lakukan," katanya.
Menurut Dedi, dari sekitar 20-an pegawai yang positif, tidak seluruhnya berasal dari kantor pusat Disdik Jabar. Tetapi tersebar di sejumlah KCD, salah satunya di KCD Cianjur.
"Saya tidak bisa sebutkan rinciannya, tapi dari yang positif itu kita sudah lakukan swab lanjutan, hasil CT-nya di atas 37, dan kemarin sudah kita lakukan lagi swab bagi yang lima persen itu dan hasilnya negatif. Tinggal tersisa sekitar 8 orang lagi yang belum dites swab," kata Dedi seraya mengatakan, sampai dengan hari ini, tinggal 8 orang. Bahkan, kalau dites swab hari ini, bisa berkurang lagi (kasus positifnya).