REPUBLIKA.CO.ID,KOTABARU -- Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan menggalakkan terbentuknya Kampung Tangguh Banua (KTB) dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, mengatakan saat ini semua pihak baik dari pemerintah daerah maupun TNI Polri memfokuskan untuk pembentukan Kampung Tangguh Banua, yang bertujuan menyelamatkan masyarakat dari pandemi Covid-19.
"Kotabaru telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) tentang pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, hal ini bukan untuk menekan masyarakat, tapi justru wujud kecintaan dan kepedulian kepada masyarakat," terangnya di Kotabaru, Kamis (20/8).
Hingga saat ini sudah puluhan ribu masker yang dibagikan oleh pemerintah daerah, dan berharap masyarakat dengan kesadaran diri menggunakan masker selama berada di luar rumah.
Ia mengingatkan, menurut survei, penggunaan masker dapat mengurangi paparan Covid-19 sampai 70 persen. Sayed Jafar juga mengimbau masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, agar dapat menekan penyebaran Covid-19.
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin menjelaskan tujuan dibentuknya Kampung Tangguh Banua adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penyebaran Covid-19.
Terbentuknya Kampung tangguh itu karena ada kolaborasi dan gotong royong semua pihak, baik itu camat, forkopimca, ataupun kepala desa, katanya.
"Kita berharap dengan gerakan Kampung Tangguh ini bisa menjadi upaya masyarakat berkolaborasi dengan TNI-Polri dan pemerintah sehingga menjaga kesehatan dan keselamatan bersama," ujar Kapolres.
Saat ini Kotabaru diposisi terakhir se-Kalimantan Selatan dalam kasus terkonfirmasi positif dan saat ini sudah terbentuk 13 kampung tangguh di Kotabaru.