Jumat 30 Jul 2021 07:21 WIB

Inilah Strategi Bupati Bogor Tangani Pandemi Covid-19

Menyelamatkan Bogor dengan sosialisasi dan edukasi prokes, kampung siaga dan tangguh

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor melakukan penyekatan kendaraan di perbatasan Bogor-Depok, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/7/2021). Pemerintah merencanakan akan melakukan pembukaan secara bertahap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 26 Juli 2021.
Foto: ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA
Petugas gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor melakukan penyekatan kendaraan di perbatasan Bogor-Depok, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/7/2021). Pemerintah merencanakan akan melakukan pembukaan secara bertahap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 26 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menyampaikan strategi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Ade Yasin menjelaskan, ada lima strategi penanganan yang dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor.

Hal itu disampaikannya dalam Forum Nasional “Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19” secara virtual di Pendopo Bupati, Cibinong, Kamis (29/7).

Ade Yasin menyebutkan, strategj pertama yakni  menyelamatkan seluruh masyarakat Bogor yang terancam Covid-19. Salah satunya dengan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan.

“Kami juga membentuk kampung siaga dan kampung tangguh Covid, melaksanakan penegakan disiplin melaksanakan pembatasan dan pengetatan, meningkatkan tracking atau tracing, dan percepatan vaksin. Kami mengoptimalkan 3.975 kampung dan RW siaga,” jelas dia.

Selanjutnya, Ade Yasin menyampaikan, Satgas Covid-19 menangani masyarakat yang terkonfirmasi positif dengan status orang tanpa gejala (OTG). Caranya yakni dengan mendirikan  pusat isolasi desa, pusat isolasi kecamatan dan pusat isolasi kabupaten, serta membentuk Tim Bogor Gercep yang membantu membagikan makanan bagi warga yang isoman.

Sementara itu, sambung dia, bagi warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala, pihaknya membuat rumah sakit Covid sebanyak 29 unit. Juga menambah ruang ICU, tempat tidur isolasi, ICU dan Velbed untuk antrian ICU, mendirikan Posko serta Satgas oksigen. “Saya juga instruksikan kepada seluruh kepala desa dan lurah untuk untuk mengoptimalkan layanan kedaruratan. Setiap desa harus mengaktifkan call center siaga dan mobil siaga,” ucap Ade Yasin.

Lebih lanjut, Ade Yasin menuturkan, untuk menangani masyarakat yang meninggal akibat Covid-19 baik di rumah sakit atau di rumah, dia telah membentuk Tim Pemulasaran jenazah. Tim Pemulasaran jenazah terdiri dari Linmas, Amil, TNI dan Polri.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga telah menambah Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid. Juga membentuk tim negosiasi untuk pemakaman sesuai protokol kesehatan, serta menambah ketersedian peti jenazah.

“Terakhir, menangani dampak Covid-19 yakni dampak sosial dan pemulihan ekonomi. Kami juga melaksanakan percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor. Saat ini sedang berjalan vaksinasi massal serentak di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor dua kali seminggu,” jelasnya

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement