Jumat 21 Aug 2020 16:47 WIB

Tarik Wisatawan, Pemanfaatan YIA Dimakasimalkan

Peran YIA dapat dimanfaatkan sebagai etalase kehidupan destinasi wisata di Yogyakarta

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menarik wisatawan, pemanfaatan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan dimakasimalkan. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan peran YIA yang menggantikan Bandara Adi Sutjipto dapat dimanfaatkan sebagai etalase keindahan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya Borobudur.

Faik mengatakan, Bandara Internasional Yogyakarta memiliki landasan pacu sepanjang 3.250 meter yang bisa didarati pesawat terbesar seperti Airbus 380 atau Boeing 747 dan 777. "Ini sangat berpotensi untuk menghadirkan banyak turis mancanegara," kata Faik dalam pernyataan tertulis, Jumat (21/8).

Baca Juga

Dia memastikan, AP I juga sudah menyiapkan galeri di kompleks Bandara Internasional Yogyakarta. Fasilitas tersebut dapat memamerkan hasil karya senimanseperti lukisan, batik, patung, dan karya seni lainnya.

Selain itu, Faik menuturkan juga akan menyiapkan tempat khusus di bandara, bagi pengusaha UMKM unggulan. "Tempat khusus ini akan menjadi etalase terbesar bagi produk-produk UMKM di banding bandara lainnya," ujar Faik.

Faik mengarakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak sehingga AP I harus segera bangkit dengan membantu mempromosikan destinasi wisata di Yoyakarta melalui pemanfaatan fasilitas yang ada di Bandara Internasional Yogyakarta ini. Dia mengharapkan hal tersebut dapat menjadi daya tarik dan memberikan informasi yang menarik bagi para wisatawan yang berada di bandara.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong peran Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo dapat menarik wisatawan. Hal tersebut menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi di tengah wabah pandemi Covid-19.

"Yogyakarta memiliki modal infrastruktur dan kekayaan budaya yang sudah mumpuni sebagai daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara," kata Budi.

Terlebih, Budi mengatakan di Yogyakarta dekat dengan kawasan Candi Borobudur yang sudah ditetapkan menjadi destinasi wisata prioritas oleh pemerintah. Untuk itu, Budi mengatakn selanjutnya hanya perlu mengupayakan pemulihan kegitan ekonomi dan pariwisata di Yogyakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement