REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirimkan pesawat N250 untuk dimuseumkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta. Pesawat N250 Gatotkaca ini akan disimpan di museum untuk menjaga aset negara yang memiliki nilai historis.
Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI Adi Prastowo mengatakan, pesawat N250 telah resmi dikirimkan ke Yogyakarta. Pesawat ini akan disimpan di Museum sebagai benda yang memiliki nilai sejarah
“Dikirimnya tadi malam (Rabu) lewat jalan darat,” kata Adi saat dikonfirmasi Republika, Kamis (20/8).
Adi menuturkan, pesawat N250 merupakan karya teknologi anak bangsa yang pernah dibuat BJ Habibie. Pesawat N250 Gatotkaca dengan registrasi PK-XNG berhasil melakukan penerbangan perdana (first flight) dihadiri oleh Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti. Keberhasilan terbang perdana N250 pada tanggal 10 Agustus 1995 ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) yang diperingati setiap tahunnya.
“Penyerahan N250 PA01 Gatotkaca ke Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta sebagai bentuk menjaga aset negara karena mempunyai nilai historis yang tinggi dan merupakan sejarah berdirinya industri dirgantara sehingga masyarakat dapat melihat langsungPesawat N250 Gatotkaca di Museum, serta menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa,” tuturnya.
Adi mengatakan, badan pesawat telah dibongkar dan dikirim pada Agustus. PTDI sudah melakukan proses pembongkaran pesawat, diawali dengan membuka semua panel akses di bagian utama, baik itu mesin, baling-baling, maupun struktur utama pesawat N250 seperti badan, sayap dan penstabil vertikal.
Adi menjelaskan, pesawat N250 merupakan sejarah besar bangsa Indonesia. Pesawat N250 PA01 Gatotkaca merupakan pesawat pertama hasil dari grand strategy tahap 3 yang dicanangkan oleh B.J. Habibie yakni Tahap Pengembangan Teknologi.
Pada 1989, pesawat N250 diperkenalkan di Paris Airshow, Le Bourget, Prancis oleh B.J. Habibie. Pada 10 November 1994, purwarupa N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar ditarik 50 karyawan IPTN.
Gatotkaca adalah nama yang diberikan oleh Presiden Soeharto untuk purwarupa pertama N250. Setelah itu beliau memberi nama tiga purwarupa N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang yaitu Krincingwesi, Koconegoro dan Putut Guritno.
“Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta rencananya akan melakukan proses penerimaan pada tanggal 25 Agustus 2020 yang akan dihadiri oleh Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Direktur Utama PTDI beserta jajaran pejabat di lingkungan TNI AU dan PTDI,” kata Adi.