Sabtu 22 Aug 2020 23:11 WIB

UGM Latih Warga Karangmojo Budidaya Wader Pari

Saat pandemi Covid-19, budidaya wader pari jadi solusi alternatif pemulihan ekonomi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Warga Dusun Karangmojo, Desa Trirenggo, Kabupaten Bantul, DIY, mendapat pelatihan budidaya ikan wader pari. Pelatihan diberikan Aquatic Research Group Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Fakultas Biologi UGM.

Pembimbing Aquatic Research Group Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Fakultas Biologi UGM, Bambang Retnoaji mengatakan, pelatihan itu dilakukan sebagai bentuk diseminasi teknologi budidaya ikan lokal kepada masyarakat.

Ke depan, diharap bisa dikembangkan luas dan diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian sumber daya alam hayati. Terlebih, saat pandemi Covid-19, bisa jadi solusi alternatif pemulihan ekonomi warga terdampak.

"Semakin banyak masyarakat yang mengetahui metode budidaya ikan wader dan melaksanakannya akan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sekaligus, diharap mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di DIY," kata Bambang, Jumat (21/8).

Budidaya wader pari telah dikembangkan tim sejak 2014. Pemijahan, pembibitan dan pembiakan dilakukan di lab. Skala massal dilakukan di kolam luar ruangan bersama petani ikan lokal dan gapoktan Sleman, Gunungkidul, dan Kulonprogo.

Pelatihan kali ini diinisiasi pengayom kelompok masyarakat setempat, Agus Sumartono. Kegiatan diadakan memperhatikan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Diawali sekilas pengenalan informasi biologis ikan wader pari, perkembangan budidaya ikan yang telah dilakukan dan strategi pemeliharaan. Lalu, demo pemijahan ikan wader pari yang dilaksanakan oleh Tim Aquatic Research Group.

Turut ditunjukkan prototipe alat pemijahan ikan wader pari yang dikembangkan Aquatic Research Group. Alat merupakan hasil pengembangan bersama kelompok petani ikan Santan Mina Lestari menggunakan bantuan CSR dari PLN Peduli.

"Antusiasme warga cukup besar karena di Bantul belum pernah dilakukan budidaya ikan wader pari," ujar Bambang.

Selain pelatihan, peserta melakukan penyusunan kegiatan untuk keberlanjutan program pelatihan. Meliputi pembagian wilayah kolam, persiapan distribusi benih dan indukan yang akan digunakan kelompok untuk memulai budidaya. 

Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 144)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement