Selasa 25 Aug 2020 05:58 WIB

Meski Disudutkan, Mengapa Muslim India tak Tertarik ISIS? 

ISIS di kawasan India dinilai gagal melakukan perekrutan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Muslim India dinilai lebih heterogen dan memiliki nasionalisme tinggi. Bendera India (Ilustrasi).
Foto: IST
Muslim India dinilai lebih heterogen dan memiliki nasionalisme tinggi. Bendera India (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI- Telah lebih dari lima tahun ISIS mengumumkan cabang Al-Qaeda terbarunya di Asia Selatan, al-Qaeda in the Indian Subcontinent (AQIS). Meski begitu AQIS tidak berkembang secara besar, karena upaya perekrutan yang kerap berujung pada kegagalan.  

Mohammed Sinan Siyech dalam penelitiannya menuliskan peristiwa pada 2019 lalu, dimana badan keamanan India menggagalkan upaya sepuluh orang yang merencanakan pengeboman dan mengaku terinspirasi dari ISIS. Selain itu, tercatat pula beberapa serangan yang diklaim didalangi  jaringan jihadis.

Hal ini pula yang menjadikan Muslim di India yang sejatinya merupakan minoritas semakin terpojokkan. Mulai dari diskriminasi, bias, Islamofobia, dan faktor terkait lainnya telah ada selama beberapa dekade di India. Banyak dari masalah ini dengan sengaja diperburuk oleh pemerintah yang berhaluan kanan saat ini.

"Banyaknya laporan tentang hukuman mati tanpa ada alasan jelas, penargetan kaum minoritas, dan menyusutnya ruang untuk ekspresi bagi kaum minoritas, seharusnya menjadi faktor pendorong utama bagi orang untuk bergabung dengan kelompok teroris untuk memperbaiki ketidakadilan tersebut," tulis Siyech yang dikutip di Eurasia Review, Senin (24/8).