Selasa 25 Aug 2020 18:01 WIB

Petani Cabai Mengeluh Alami Kerugian

Harga normal cabai di atas Rp 15 ribu per kg di tingkat petani.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Petani cabai
Foto: Humas Kementan
Petani cabai

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga cabai di pasar-pasar tradisional Kabupaten Banyumas, mengalami penurunan cukup tajam. Di Pasar Wage Kota Purwokerto, cabai hanya dijual dengan kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 14 ribu per kg.

Bahkan, di Pasar Ajibarang yang merupakan pasar tempat kulakan pedagang di wilayah barat Banyumas, harga jual cabai lebih rendah lagi. "Kami hanya menjual cabai seharga Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu per kg. Cabai rawit kami jual Rp 9 ribu-Rp 10 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 12 ribu untuk yang bagus," katanya.

Dia menyebutkan, pasokan cabai di pasar Ajibarang berasal dari petani di lereng selatan Gunung Slamet wilayah Bumiayu. Menurutnya, anjloknya harga cabai disebabkan banyak petani sedang mengalami musim panen. "Tidak hanya di wilayah Bumiayu, tapi juga di daerah-daerah lain," katanya.

Agus (56 tahun), seorang petani cabai yang melakukan budidaya cabai di wilayah Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, mengaku harga cabai yang turun drastis sangat memukul usaha pertaniannya. "Dalam kondisi seperti ini, kami jadi malas melakukan panen," katanya.

Dia menyebutkan, harga cabai itu normalnya di atas Rp 15 ribu per kg di tingkat petani. Dengan harga tersebut, petani masih mendapat kelebihan keuntungan dari biaya tanam dan ongkos petik, meski pun tidak terlalu banyak.

"Namun dengan harga sekarang  Rp 8.000 per kg di tingkat petani, maka hasil panen hanya habis untuk membiayai ongkos petik saja. Sedangkan biaya yang dikeluarkan selama merawat tanaman, sudah tidak masuk hitungan sama sekali," ujarnya.

Dia mengakui, anjloknya harga cabai disebabkan hampir semua sentra pertanian cabai di Jawa saat ini sedang memasuki musim panen. Di sisi lain, permintaan masyarakat justru sedang mengalami penurunan akibat wabah Covid 19. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement