REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Uni Emirat Arab membatalkan pertemuan tripartit dengan Israel dan Amerika Serikat terkait penjualan jet tempur F-35.
Akhir pekan lalu, Abu Dhabi membatalkan pertemuan itu sebagai bentuk protes atas penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menjual F-35 ke UEA. Pada 18 Agustus, PM Israel mengumumkan bahwa pemerintahnya menolak untuk menjual F-35 dan senjata canggih lainnya ke negara-negara Arab.
Awal bulan ini, UEA dan Israel mengumumkan kesepakatan yang diperantarai AS untuk menormalisasi hubungan, termasuk membuka kedutaan besar di wilayah masing-masing. UEA menjadi negara Arab ketiga yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Kelompok Palestina mengecam kesepakatan UEA-Israel yang dianggap tidak melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak warga Palestina. Sejak 2011, UEA telah berupaya memperoleh jet tempur F-35, tetapi pemerintahan Presiden AS Barack Obama menolaknya.
Pemerintahan Trump pada 2017 setuju untuk mempertimbangkan permintaan Abu Dhabi dengan mengadakan negosiasi awal.