REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG--Biasanya Posyandu dilaksanakan dengan berkerumun karena harus melaksanakan 5 meja. Namun, pemandangan berbeda terlihat saat pelaksanaan kegiatan Posyandu di Dusun Juwari, Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Sabtu (22/8). kali ini, Posyandu hanya melaksanakan meja ke 4, yaitu Penyuluhan dan Pelayanan gizi bagi balita.
Kegiatan ini dilaksanakan secara terbatas, hanya melayani 4 balita setiap gelombang. Kegiatan yang mendapatkan dukungan dari Rumah Zakat dalam bentuk pemberian makanan tambahan ini diikuti oleh 24 balita yang datang secara bergiliran.
Anantiyo Widodo selaku fasilitator Rumah Zakat menyampaikan bahwa berhentinya kegiatan posyandu selama pandemi akan berdampak pada pendataan masalah balita. Ia menambahkan, jika berlangsung lama dikhawatirkan akan terjadi kasus gizi buruk atau stunting tanpa diketahui. "Pentingnya kegiatan posyandu adalah untuk deteksi dini atas perkembangan balita sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat," ujar Anantiyo.
Pengurus Posyandu Swadarmarini VII menyampaikan kegembiraannya dapat bekerjasama dengan Rumah Zakat. Sumiyati, ketua Posyandu berharap dengan dukungan Rumah Zakat, posyandu dapat berjalan maksimal untuk memastikan tumbuh kembang balita di dusunnya.
Dalam kesempatan ini, Rumah Zakat juga membagikan masker kepada para ibu yang memiliki balita. Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi langsung tentang kebiasaan baru, termasuk saat berlangsungnya posyandu.