Rabu 26 Aug 2020 08:35 WIB

Minyak Capai Harga Tertinggi dalam 5 Bulan

Produsen minyak AS memangkas produksi jelang Badai Laura.

Harga minyak mentah terangkat ke level tertinggi lima bulan pada akhir perdagangan Selasa (25/8), karena produsen-produsen AS menutup sebagian besar produksi lepas pantai di Teluk Meksiko menjelang Badai Laura.
Foto: Antara/FB Anggoro
Harga minyak mentah terangkat ke level tertinggi lima bulan pada akhir perdagangan Selasa (25/8), karena produsen-produsen AS menutup sebagian besar produksi lepas pantai di Teluk Meksiko menjelang Badai Laura.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah terangkat ke level tertinggi lima bulan pada akhir perdagangan Selasa (25/8), karena produsen-produsen AS menutup sebagian besar produksi lepas pantai di Teluk Meksiko menjelang Badai Laura.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menguat 73 sen atau 1,6 persen, menjadi menetap di 45,86 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 73 sen atau 1,7 persen, menjadi menetap di 43,35 dolar AS per barel.

Baca Juga

Itu adalah penutupan tertinggi untuk kedua acuan minyak sejak 5 Maret, sehari sebelum Arab Saudi dan Rusia gagal menyetujui rencana baru untuk memangkas produksi dan sekitar seminggu sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi.

Produsen-produsen AS memangkas produksi minyak mentah menjelang Badai Laura pada tingkat yang mendekati tingkat Badai Katrina pada 2005. Perusahaan juga menghentikan sebagian besar penyulingan minyak di sepanjang pantai Texas/Louisiana.

Badai Laura diperkirakan akan menguat menjadi topan besar dengan kecepatan angin 115 mil per jam (185 kilometer per jam) sebelum menghantam pantai dekat perbatasan Texas-Louisiana pada Kamis pagi (27/8), menurut Pusat Badai Nasional AS.

Pada Selasa (25/8), produsen-produsen AS telah mengevakuasi 310 fasilitas lepas pantai dan menutup 1,56 juta barel per hari (bph) produksi minyak mentah, 84 persen dari produksi lepas pantai Teluk Meksiko, mendekati pemadaman 90 persen yang disebabkan Badai Katrina 15 tahun lalu.

"Kekuatan hari ini sekali lagi hampir seluruhnya disebabkan oleh kekhawatiran badai," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, mencatat bahwa faktor badai kemungkinan akan membayangi laporan persediaan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA).

Eropa melihat peningkatan kasus-kasus virus corona, termasuk infeksi ulang. Dua infeksi ulang dilaporkan di Eropa dan satu di Hong Kong. 

Di tempat lain, pejabat perdagangan AS dan China menegaskan kembali komitmen mereka untuk kesepakatan perdagangan Fase 1.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement