Rabu 26 Aug 2020 15:27 WIB

Sawah di Karawang Mulai Kekeringan

Sejumlah daerah mulai terdampak kekurangan air untuk pengairan sawah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Petani berjalan dipematang sawah tanaman padi yang dilanda kekeringan
Foto: Antara/Jojon
Petani berjalan dipematang sawah tanaman padi yang dilanda kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Musim kemarau mulai berdampak pada pertanian di Kabupaten Karawang. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Edi Suryana mengatakan sejumlah daerah mulai terdampak kekurangan air untuk pengairan. Sawah yang terdampak kekeringan juga mulai dikeluhkan petani.

“Iya mulai ada sawah yang kekeringan. Minggu kemarin daerah Majalaya, tempo hari yang mulai kekeringan daerah Pakis,” kata Edi kepada Republika, Rabu (26/8).

Edi mengatakan kekeringan terjadi memang karena curah hujan yang semakin sedikit sehingga debit air di sejumlah sumber air baku seperti Waduk Jatiluhur dan air sungai semakin berkurang. Menurutnya saat mendapat laporan kekeringan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II. Seperti kelurangan air di Majalaya, setelah berkoordinasi dengan PJT II ada penambahan debit air sehingga bisa segera diatasi.

“Untuk yang Pakis walau sudah di tambah debit air karena salurannya dangkal tetap pasokan air kurang. Makanya perlu pengerukan saluran dan kami sudah koordinasi dengan PUPR dan siap nuruni beko dan akan di cek dulu ke lokasi,” tuturnya.

Selain itu, tambahnya, kekeringan juga dilaporkan di Ciwulan dan Telagasari. Kekurangan air ini dikarenakan tanggul irigasi yang jebol sehingga aliran air tidak maksimal. Pemerintah daerah menanggulangi dengan membuat karung isi tanah (bronjong) untuk sementara. Sedangkan untuk jangka panjang, akan dilakukan perbaikan oleh BBWS.

Perihal luasan lahan sawah yang mulai terdampak kekeringan, ia mengaku belum mendapat laporan lengkap dari unit di lapangan. Namun pada saat kemarau, sejumlah daerah memang rawan potensi kekeringan.

“Belum ada lapor yang pasti dari UPTD di lapangan sawah yang terdampak kekeringan saat ini. Tapi memang sejumlah daerah rawan kekeringan seperti Pakis Cilamaya Wetan, Cibuaya,” ujarnya.

Wakil Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Karawang Ijam Sujana mengatakan musim kemarau saat ini memang mulai berdampak pada sawah petani.

“Banyak daerah hamparan sawahnya sudah kering. Di setiap desa di Kecamatan Tempuran, di wilatah utara tiap kecamatan juga 20 persen lahan susah digarap karena air,” kata Ijam dikonfirmasi terpisah.

Ia mengaku khawatir jika kekeringan di awal ini tidak segera diantisipasi maka berdampak pada produksi hasil pertanian petani.  Paling parah bisa mengakibatkan gagal panen.

“Yang jadi kehawatiran juga panen jatuh dimusim hujan. Harganya jatuh itu yang paling merugi. Biaya produksi tinggi, hasil produksi jatuh harganya itulah yang jadi masalah besar bagi petani,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement