REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona membutuhkan perubahan, kata bek Gerard Pique setelah diganyang Bayern 2-8 pada babak perempat final Liga Champions belum lama ini. "Tidak ada yang tak tersentuh, apalagi saya. Darah segar dibutuhkan untuk mengubah tim ini. Kita sudah mencapai titik terendah," katanya seperti dilansir AFP.
Harian olahraga Argentina, Ole, menggambarkan keinginan Messi untuk pergi sebagai menghebohkan. Messi belakangan ini sering berselisih paham dengan direksi Barcelona.
Kekalahan di Lisbon yang merupakan kekalahan yang paling parah dialami Barcelona di kancah Eropa, mengekspos tim renta yang berulang kali dikatakan Messi tidak cukup baik.
Dia mengatakannya pada Februari dan diulanginya lagi Juli, ketika kata-kata muluk setelah gelar diserahkan kepada Real Madrid berubah menjadi penilaian brutal namun jujur, tentang musim mereka.
Ketika hubungannya dengan hierarki klub semakin tegang, Messi secara terbuka bersikap ketika Abidal sepertinya menyalahkan pemain atas pemecatan Ernesto Valverde pada Januari.
Dia juga memimpin perlawanan para pemain Barcelona atas perselisihan dengan direksi Maret lalu dalam soal pemotongan gaji selama pandemi virus corona.
"Hormat dan kagum, Leo. Saya mendukungmu kawan," cuit legenda Barca Carles Puyol, mantan rekan setim Messi. Suarez membalas pesan itu dengan dua emoji tepuk tangan.
Sedangkan Vidal mencuit, "Ketika Anda mengurung harimau di kandang, dia tidak takluk, dia melawan."