Kamis 27 Aug 2020 13:32 WIB

Petugas Kebersihan di Ponorogo Terkena Covid-19

Total kasus Covid-19 di Ponorogo mencapai 253 orang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Simulasi penanganan pasien corona (ilustrasi).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Simulasi penanganan pasien corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Selama lima hari terakhir, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo bertambah 22 orang. Hal ini menggenapkan total kasus di daerah tersebut mencapai 253 orang, Kamis (27/8).

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, salah satu kasus positif Covid-19 terbaru dialami laki-laki berusia 49 tahun. Warga domisili Yonatan ini tidak mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota. Yang bersangkutan berprofesi sebagai petugas kebersihan di Terminal Seloaji.

"Tanggal 19 Agustus dilakukan rapid test didapatkan hasil reaktif. Lalu hari itu juga dilakukan swab di RSUA (RS Umum Aisyiyah) Ponorogo," kata Ipong kepada Republika, Kamis (27/8).

Di sisi lain, jumlah kesembuhan Covid-19 di Ponorogo bertambah empat orang. Hal ini berarti total pasien sembuh di daerah tersebut telah mencapai 216 orang. Pasien-pasien sembuh tersebar di wilayah Tembakbayan, Nglurup, Campurejo dan Babadan.

Ipong berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 selama beraktivitas di luar rumah. Masyarakat juga diminta menjaga imunitas tubuhnya dengan asupan nutrisi yang baik, olahraga dan berpikir positif. "Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," jelasnya.

Jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, warga diusahakan tidak bersentuhan dengan anggota keluarga saat tiba di kediaman masing-masing. Mereka harus segera mandi, mencuci pakaian dan masker dengan deterjen. Tidak lupa juga untuk membersihkan ponsel, tas dan benda lainnya yang dibawa dari luar rumah.

Ipong mendorong masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap warga yang berasal dari zona merah. Dia juga meminta peranan Satgas Covid-19 di desa/kelurahan bisa diaktifkan kembali. Hal ini penting dilakukan dalam membantu memutus rantai penularan di lingkungannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement