REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana membatasi penggunaan modal untuk investasi di tahun ini maksimal 44 persen dari anggaran yang sudah dipatok. Dampak pandemi membuat perusahaan perlu mengajukan revisi RKAP kepada pemerintah.
Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban menjelaskan merespons dampak pandemi agar tetap bisa membuat perusahaan sehat, perusahaan perlu melakukan efisiensi. Selain efisiensi di segala lini, perusahaan juga perlu membuat skala prioritas investasi.
"Soal capex ini bisa kami sampaikan, sampai saat ini target 40-44 persen saja. Kembali lagi untuk mempertahankan cashflow PGN kami mempertahankan capex untuk mempertahankan revenue," ujar Arie dalam public expose, Jumat (28/8).
Arie menjelaskan salah satu investasi penting yang tetap dijaga oleh perusahaan adalah pergantian pipa Rokan. Arie menjelaskan saat ini PGN fokus untuk tetap melakukan proyek penting tersebut.
"Opex sudah kita cut sampai 100 juta dolar AS. Kita namakan cost effectiveness," ujar Arie.
Per Juni tahun ini, kata Arie, perusahaan sudah merealisasikan rencana investasi sebesar 10 persen. Investasi tersebut difokuskan untuk pipa rokan dan juga pengembangan Blok Pangkah oleh SAKA Energy.