Jumat 28 Aug 2020 14:37 WIB

BRILIAN Fight Covid-19 Bantu Pemkot Surabaya Tangani Corona

Bantuan BRI kepada Pemkot Surabaya berupa mobil pcr dan APD senilai Rp 3,2 miliar

Bank BRI melalui program BRILIan Fight Covid dan Corporate Social Responsibility/CSR BRIPeduli memberikan bantuan penanganan covid-19 kepada Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (27/8). Bantuan diberikan langsung oleh Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan disaksikan oleh Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto.
Foto: Bank BRI
Bank BRI melalui program BRILIan Fight Covid dan Corporate Social Responsibility/CSR BRIPeduli memberikan bantuan penanganan covid-19 kepada Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (27/8). Bantuan diberikan langsung oleh Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan disaksikan oleh Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank BRI melalui program “BRILIan Fight Covid” dan “Corporate Social Responsibility/CSR BRIPeduli” memberikan bantuan penanganan covid-19 kepada Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (27/8). Bantuan diberikan langsung oleh Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan disaksikan oleh Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto.

Dalam penyaluran ini BRI memberikan satu unit mobil PCR lengkap dengan peralatannya senilai Rp 3,2 miliar ditambah berbagai alat kesehatan seperti alat tes cepat 250 buah, 200 hand sanitizer, 300 buah baju hazmat, 12.500 buah masker medis , 250 buah masker medis N95, 250 buah sarung tangan (nonsteril), 2000 sarung tangan karet, 300 buah kacamata goggle serta 250 pasang sepatu boots dengan nilai total Rp 247,5 juta.

“BRILian Fight Covid” merupakan gerakan sosial pekerja BRI Grup yang berpartisipasi menyisihkan penghasilannya untuk membantu masyarakat di seluruh Indonesia yang terkena dampak pandemi covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement