REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mengatakan, tidak masalah jika seseorang mengoleskan minyak angin di masker yang digunakan. Namun, hal itu tak akan memberikan perlindungan tambahan kepada penggunanya.
"Ya boleh saja (mengoleskan minyak angin di masker). Itu mirip-mirip dengan pertanyaan, 'maskernya boleh tidak warna putih, hijau, atau cokelat', ya boleh saja. Tapi (minyak angin) tidak membunuh virus sama sekali," kata Zubairi ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/8).
Menurut Zubairi, penggunaan minyak angin pada masker tergantung pada kenyamanan pemakainya saja. Namun, ia mengingatkan agar para pemakai tidak merasa aman dari virus Covid-19 setelah mengaplikasikan cairan semacam itu di masker.
"Jangan hal itu membuat orang menjadi merasa aman secara semu. (Jika terjadi) itu membahayakan," imbuhnya.
Selain itu, Zubairi juga mengingatkan agar masyarakat tak tertipu dengan berbagai obat herbal yang diklaim bisa bisa 'menangkal Covid-19' atau 'mengobati corona'. Obat semacam itu kini banyak beredar di pasaran, terutama di pasar daring.
Zubairi menegaskan, klaim-klaim tersebut tidak valid karena tanpa disertai bukti ilmiah. Menurutnya, promosi seperti itu menyesatkan.
"Karena memang obat herbal itu tidak bisa membunuh virus," kata Zubairi.