REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas bulu tangkis Indonesia menghadapi jadwal pertandingan padat pada kalender yang ditetapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu mengatakan, turnamen diawali dengan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober. Setelah itu timnas masih harus mengikuti dua turnamen di negara yang sama.
Dua hari setelah Piala Thomas-Uber, akan dilangsungkan dua turnamen BWF World Tour Super 750 yang diadakan di Odense. Pertama adalah Denmark Open I 2020 pada 13-18 Oktober, dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20-25 Oktober.
Sekitar dua pekan kemudian, atlet akan melanjutkan tur ke Asia. Sebanyak tiga turnamen beruntun akan dilangsungkan di Asia, dengan negara penyelenggara masih belum ditentukan. Asia Open I 2020 Super 1000 pada 10-15 November, dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November.
Gelaran World Tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Finals 2020, yang rencananya akan dilangsungkan pada 25-29 November.
Menanggapi laga di Denmark, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto telah memastikan keikutsertaan pebulu tangkis Indonesia dalam tiga kejuaraan yang berlangsung di negara tersebut.
Tim Indonesia juga dipastikan akan ambil bagian di ajang Piala Thomas-Uber 2020, bahkan berencana menggelar turnamen simulasi internal PBSI Thomas & Uber Cup pada pekan depan untuk memantapkan persiapan jelang perebutan dua lambang supremasi bergengsi itu.
"Filosofinya, BWF ingin pemain bertanding setelah sudah lama tidak bertanding, tapi diusahakan agar mereka tidak berpindah-pindah negara karena pertimbangan risiko kesehatan karena adanya wabah COVID-19," ujar Budiharto dalam rilis resminya.
"Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta di Piala Thomas dan Uber, serta Denmark Open I dan II. Ini adalah kesempatan bagi pemain, di samping bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding," ujarnya melanjutkan.
Mengenai dua turnamen super 1000 di Asia dan kelanjutan Indonesia Open 2020 yang awalnya akan dilangsungkan pada November 2020, Budiharto mengatakan hal ini masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BWF.
"Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup rumit. Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan even olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol COVID-19 karena perhatiannya tetap keselamatan atlet dan pihak lainnya," tutur Budiharto.
Dalam siaran pers yang dirilis di laman resminya, BWF mengatakan telah mendistribusikan protokol keselamatan dan prosedur kesehatan kepada seluruh anggota asosiasi.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bahwa wabah COVID-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan turnamen seperti di atas, karena penyelenggaraan turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan yang berbeda.
Dengan adanya ketentuan yang berbeda di setiap lokasi, membuat perancangan jadwal turnamen menjadi tantangan besar bagi negara peserta, tulis BWF.