Senin 31 Aug 2020 15:41 WIB

Kemenparekraf Dorong Labuan Bajo Jadi Gerbang Wisata NTT

Perlu ada kolaborasi dan komunikasi yang intensif lintas pemangku kepentingan

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Selasa (22/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong destinasi Labuan Bajo untuk menjadi pintu gerbang pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Staf Ahli bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Frans Teguh, menyatakan Flores mempunyai berbagai potensi destinasi wisata yang potensial dimanfaatkan untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut dibuktikan dengan terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP).

Baca Juga

“NTT itu memiliki daya tarik yang luar biasa dari sisi pariwisata. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mentransformasikan potensi-potensi ini menjadi produk unggulan yang berkualitas sehingga kita benar-benar harus memperhatikan prinsip keberlanjutan,” kata Frans dalam keterangan resminya, Senin (31/8).

Frans mengatakan perlu ada kolaborasi dan komunikasi yang intensif lintas pemangku kepentingan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai gerbang pariwisata. Dengan demikian, sektor pariwisata bisa menjadi penggerak roda perekonomian hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT.

“Melalui kolaborasi dan komunikasi yang intensif, saya yakin kita bisa menggelola pariwisata NTT dengan lebih serius dan membangkitkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke NTT, terutama ke Pulau Flores,” katanya.

Kepala Bidang  Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Manggarai Barat, Servasius Irwan Budi Setiawan menjelaskan, berdasarkan data kedatangan wisatawan ke NTT pada 2019, ada 137.740 wisatawan mancanegara dan 210.770 wisatawan nusantara yang datang berwisata ke Flores dari Labuan Bajo.

Dari Labuan Bajo, wisatawan kemudian berkunjung ke Taman Nasional Komodo yang dikenal sebagai situs warisan dunia UNESCO. Taman Nasional Komodo pada 2019 menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat sebesar Rp 50 miliar dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.

Sementara itu, Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do menambahkan, masuk dari Labuan Bajo, wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi wisata alam dan budaya yang menarik di berbagai daerah yang ada di Pulau Flores. Salah satunya, tradisi tinju adat atau Etu yang dilaksanakan setiap tahun di 31 kampung adat yang ada di Nagekeo.

Untuk itu, Johannes menuturkan pihaknya tengah berupaya membenahi potensi wisata di Nagekeo, termasuk di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia.

“Pemerintah Kabupaten Nagekeo sedang menata kampung adat yang ada atraksi tinju dan semua pendukungnya. Penerapan sapta pesona, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampung adat, dan mengembangkan pemanfaatan rumah-rumah penduduk sebagai penginapan untuk menerima turis dengan menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia,” tutur Johannes.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, mengatakan hampir seluruh destinasi wisata di daerah koordinasinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang diterbitkan Kemenparekraf khusus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, Shana juga menyebutkan pihaknya kini tengah menyusun travel pattern bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Labuan Bajo. Hal itu agar nantinya para wisatawan yang datang dapat tersebar mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Pulau Flores.

“BOP labuan bajo tidak hanya bicara pengembangan Labuan Bajo tapi juga (destinasi wisata) sekitarnya. Jadi nanti akan ada travel pattern yang sedang disusun untuk mengangkat pariwisata secara keseluruhan di NTT,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement