REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk menggenjot kembali sektor parwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru melalui live streaming di akun Youtube Kemenparekraf, Ahad (16/8) kemarin.
Kegiatan ini juga mengangkat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta dan Banyuwangi di era tatanan baru. Menurut Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya, sosialisasi adaptasi kebiasaan baru harus dilakukan untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saat ini, kita masih dalam kondisi Covid-19. Dan sektor pariwisata adalah yang paling terdampak dan masa recovery-nya paling lama. Memang menjadi dilema, karena kita harus melakukan langkah menekan penyebaran Covid-19, tapi kita juga harus menjaga agar mesin perekonomian agar tetap menyala," ujar Nia Niscaya.
Dijelaskannya, jika berbicara mengenai pariwisata Indonesia sebenarnya sangat bagus. Namun, persepsi masyarakat dunia terhadap penanganan Covid-19 sangat buruk.
"Kalau dipersentasikan, kepercayaan itu di bawah 50 persen. Lewat acara ini, kami ingin sampaikan jika kita bisa hidup dalam adaptasi kenormalan baru, dan membangun kepercayaan jika Indonesia bisa menangani Covid-19," kata Nia.
Menurutnya, tren sekarang ini meski destinasi bagus, wisatawan tetap akan berpikir bagaimana menerapan pencegahan Covid-19 di tempat itu. Oleh karena itu, Nia mengajak sobat Parekraf untuk menjadi pahlawan. Caranya, dengan menjadi wisatawan buat kota sendiri dan menggaungkan tagar #DiIndonesiaAja.
"Tapi ingat, ada tiga hal yang harus selalu dilakukan jika kita melakukan kegiatan di luar rumah. Pertama selalu menggunakan masker, kedua sering mencuci tangan atau bawa hand sanitizer, dan terakhir selalu menjaga jarak dimana pun kita berada," jelasnya.
Lewat kegiatan ini, Nia mengatakan, Kemenparekraf akan memberitahu seperti apa penerapan adaptasi kebiasaan baru di sektor parekraf, khususnya di DKI Jakarta dan Banyuwangi yang mulai menggeliatkan pariwisatanya.
"Tentu Kita semua ingin melihat, ingin mengetahui, ada apa dalam kondisi seperti ini dan di sana ada hope, ada harapan. Harapan ini juga yang membuat kita semangat dalam menghadapi kondisi seperti ini. Oleh karena itu, seluruh insan pariwisata harus melakukan dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kesehatan. Dan insan pariwisata kembali kreatif," katanya.