Senin 17 Aug 2020 06:40 WIB

Kemenparekraf Sosialisasikan Adaptasi Kebiasaan Baru

Persepsi masyarakat dunia terhadap penanganan Covid-19 sangat buruk.

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya (tengah).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk menggenjot kembali sektor parwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru melalui live streaming di akun Youtube Kemenparekraf, Ahad (16/8) kemarin.

Kegiatan ini juga mengangkat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta dan Banyuwangi di era tatanan baru.  Menurut Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya, sosialisasi adaptasi kebiasaan baru harus dilakukan untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Saat ini, kita masih dalam kondisi Covid-19. Dan sektor pariwisata adalah yang paling terdampak dan masa recovery-nya paling lama. Memang menjadi dilema, karena kita harus melakukan langkah menekan penyebaran Covid-19, tapi kita juga harus menjaga agar mesin perekonomian agar tetap menyala," ujar Nia Niscaya. 

Dijelaskannya, jika berbicara mengenai pariwisata Indonesia sebenarnya sangat bagus. Namun, persepsi masyarakat dunia terhadap penanganan Covid-19 sangat buruk. 

"Kalau dipersentasikan, kepercayaan itu di bawah 50 persen. Lewat acara ini, kami ingin sampaikan jika kita bisa hidup dalam adaptasi kenormalan baru, dan membangun kepercayaan jika Indonesia bisa menangani Covid-19," kata Nia. 

Menurutnya, tren sekarang ini meski destinasi bagus, wisatawan tetap akan berpikir bagaimana menerapan pencegahan Covid-19 di tempat itu. Oleh karena itu, Nia mengajak sobat Parekraf untuk menjadi pahlawan. Caranya, dengan menjadi wisatawan buat kota sendiri dan menggaungkan tagar #DiIndonesiaAja.

"Tapi ingat, ada tiga hal yang harus selalu dilakukan jika kita melakukan kegiatan di luar rumah. Pertama selalu menggunakan masker, kedua sering mencuci tangan atau bawa hand sanitizer, dan terakhir selalu menjaga jarak dimana pun kita berada," jelasnya.

Lewat kegiatan ini, Nia mengatakan, Kemenparekraf akan memberitahu seperti apa penerapan adaptasi kebiasaan baru di sektor parekraf, khususnya di DKI Jakarta dan Banyuwangi yang mulai menggeliatkan pariwisatanya. 

"Tentu Kita semua ingin melihat, ingin mengetahui, ada apa dalam kondisi seperti ini dan di sana ada hope, ada harapan. Harapan ini juga yang membuat kita semangat dalam menghadapi kondisi seperti ini. Oleh karena itu, seluruh insan pariwisata harus melakukan dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kesehatan. Dan insan pariwisata kembali kreatif," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement