Senin 31 Aug 2020 20:25 WIB

Empat Anggota Positif Covid, DPRD Sidoarjo Tetap Aktivitas

Terdapat empat orang anggota DPRD Sidoarjo yang positif Covid-19 lewat uji usap.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Aktivitas di lingkungan DPRD Kabupaten Sidoarjo, Jatim, dipastikan tetap berjalan seperti biasa meskipun terdapat empat orang anggota DPRD yang positif terpapar Covid-19 setelah dilakukan uji usap massal pada pekan lalu. Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo Usman mengatakan tugas anggota tetap berjalan seperti biasa, dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ada empat anggota dewan yang hasil swab positif Covid-19. Meskipun begitu aktivitas kedewanan tetap berjalan seperti biasa," ujar-nya di Sidoarjo, Senin (31/8).

Ia mengatakan, menurut kesepakatan sebelumnya sudah dimusyawarahkan yakni jika ada anggota yang diketahui positif harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Bagi anggota yang positif dilarang mengikuti aktivitas kedewanan, baik itu di dalam maupun di luar," ucap-nya.

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penularan, ruangan yang digunakan oleh empat anggota dewan tersebut untuk sementara dilakukan pengosongan. "Setiap hari dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas selama satu pekan," katanya.

Sebelumnya seluruh anggota DRPD Kabupaten Sidoarjo mengikuti tes usap Covid-19 pascameninggalnya Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin akibat virus Corona.

Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo Usman saat dikonfirmasi mengatakan, uji usap itu dilakukan karena pada Rabu (19/8) Plt Bupati Sidoarjo sempat mengikuti rapat paripurna.

"Kemudian pada Sabtu (22/8) kami mendapatkan kabar kalau beliau (Nur Ahmad) meninggal dunia dengan hasil positif Covid-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement