REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak secara langsung terhadap ekonomi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan penurunan cukup signifikan terhadap nilai investasi, terutama saham dan reksa dana berbasis saham serta campuran termasuk di dalamnya instrumen investasi syariah.
Namun demikian, berdasarkan data OJK hingga Maret 2020, kontribusi (premi) year on year (yoy) asuransi jiwa syariah masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,08 persen dari Rp 3,15 triliun di kuartal pertama tahun 2019 menjadi Rp 3,31 triliun di tahun 2020. Koreksi tajam pada pasar modal akibat pandemi Covid-19 menjadi peluang bagi masyarakat untuk memiliki produk asuransi sekaligus investasi dalam bentuk unit link. Hal ini mempertimbangkan potensi pertumbuhannya di masa mendatang, khususnya setelah pandemi mereda yang dapat segera mendukung pemulihan ekonomi.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan sepanjang kuartal II 2020 terdapat peningkatan Single Investor Identification (SID) baru sebesar 84 persen, demikian juga dengan nilai transaksi harian yang meningkat 25 persen secara tahunan.
Takaful Keluarga, pelopor asuransi jiwa syariah di Indonesia, sejak 2005 telah menghadirkan Takafulink Salam, produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Manfaat utama yang diberikan berupa proteksi finansial atas risiko hidup dan risiko kesehatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
Produk ini juga dirancang khusus agar masyarakat dapat berinvestasi secara optimal untuk berbagai kebutuhan yang ingin diraih di masa depan. Varian produk Takafulink Salam antara lain Takafulink Salam Individu, Takafulink Salam Community, Takafulink Salam Ziarah Baitullah (perencanaan haji dan umrah), Takafulink Salam Wakaf (perencanaan wakaf) dan Takafulink Salam Cendekia (perencanaan pendidikan).
Menjawab kebutuhan masyarakat dengan inovasi berkelanjutan, Takaful Keluarga meluncurkan tiga fund unit link baru yakni Amana, Optima, dan Ekuita. Ketiga fund terbaru ini merupakan penyempurnaan produk Takafulink Salam series. Kehadiran Amana, Optima, dan Ekuita diposisikan menggantikan 4 existing fund sebelumnya pada produk unit link Takafulink Salam Series yakni fund Istiqomah, Mizan, Ahsan dan Alia.
Selain itu, melalui ketiga fund baru tersebut, dana dari nasabah diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi syariah seperti deposito, reksa dana, sukuk, serta saham syariah, yang semuanya dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi, sehingga investasi lebih aman, terjamin halal, dan menentramkan.
Peluncurkan fund Amana, Optima, dan Ekuita secara resmi dilakukan di Jakarta pada Selasa, 25 Agustus 2020, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Milad ke-26 PT Asuransi Takaful Keluarga yang diperingati setiap 25 Agustus.
Direktur Utama PT Asuransi Takaful Keluarga, Arfandi Arief berharap fund Amana, Optima, dan Ekuita ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk unit link syariah untuk proteksi finansial dan perencanaan investasi dalam jangka panjang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. “Kami juga berharap kehadiran tiga fund baru tersebut akan meningkatkan daya saing produk unit link syariah kami di industri asuransi nasional, baik industri asuransi secara umum maupun industri asuransi syariah.
“Kami juga optimistis produk unit link syariah ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif akibat Pandemi Covid-19, masyarakat membutuhkan solusi proteksi finansial dan perencanaan investasi yang simple, kinerja investasi optimal, dan minim risiko dalam rangka tercapainya tujuan finansial masyarakat dalam berasuransi syariah, “papar pria yang akrab disapa Angki ini.
Produk Takafulink Salam series dengan fund baru Amana, Optima dan Ekuita membidik nasabah individu atau keluarga yang memerlukan proteksi finansial untuk risiko hidup dan kesehatan, serta adanya kebutuhan berinvestasi untuk beragam tujuan finansial dalam jangka panjang.
Produk unit link ini dikelola berdasarkan prinsip sharing of risk dalam memberikan proteksi finansial kepada nasabah. Melalui Akad Tabarru’, terwujud ikhtiar bersama dan gotong-royong di antara nasabah untuk saling melindungi dan saling membantu dalam menghadapi risiko finansial akibat terjadinya musibah.
Fund Amana, Optima, dan Ekuita memiliki penempatan investasi dan risiko yang berbeda. Fund Amana dengan tingkat risiko rendah memiliki kebijakan investasi minimum penempatan dana pada instrumen sukuk sebesar 60 hingga 100 persen serta instrumen pasar uang hingga 40 persen.
Fund Optima diperuntukkan bagi nasabah dengan profil risiko menengah dengan penempatan pada instrumen sukuk di kisaran 10 sampai 80 persen instrumen ekuitas/saham sebesar 20 hingga 70 persen dan instrumen pasar uang hingga 40 persen. Sementara fund Ekuita ditujukan untuk investor dengan profil risiko agresif, memiliki batasan investasi pada efek bersifat ekuitas sebesar 60 sampai 100 persen dan instrumen pasar uang hingga 40 persen.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Asuransi Takaful Keluarga, Hadi Sulistia mengungkapkan, ketiga fund baru ini menggunakan pendekatan dan strategi investasi yang didesain untuk meningkatkan fleksibilitas alokasi portofolio, sehingga dapat meminimalisir risiko investasi pada saat terjadi volatilitas tinggi, dan pada akhirnya dapat tercapai tujuan finansial dalam berasuransi. Selain itu, perubahan ini juga memberikan penyederhanaan pilihan fund berdasarkan profil risiko investasi nasabah.
“Pengelolaan investasi produk unit link Takafulink Salam dilakukan melalui kerja sama dengan salah satu manajer investasi terbesar dan bereputasi internasional. Kami meyakini bahwa dukungan riset yang komprehensif dan investment governance yang kuat akan mendukung kinerja investasi optimal secara berkelanjutan.” ujarnya.
Sebagai informasi, di tengah masa pandemi Covid-19 Takaful Keluarga mampu melewati semester I 2020 dengan kinerja positif. Tercatat net profit pada kuartal II 2020 meningkat di atas 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Risk Based Capital (RBC) atau rasio tingkat solvabilitas dana Tabarru’ dan dana Tanahud Perusahaan pada kuartal II 2020 mencapai 313 persen, naik lebih dari 20 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini jauh di atas persyaratan minimum yang dikeluarkan OJK dalam Peraturan OJK Nomor 72/POJK.05/2016 terkait RBC atau tingkat solvabilitas dana Tabarru’ dan dana Tanahud perusahaan Asuransi Syariah sebesar 120 persem.
Saat ini jumlah nasabah aktif produk Takafulink Salam series mencapai lebih dari 30 ribu nasabah. Pada semester I 2020, penjualan produk Takafulink Salam Series berkontribusi 15 persen dari total penjualan polis individu. Sedangkan pada semester II 2020, penjualan produk Takafulink Salam Series ditargetkan dapat menyumbang 40 persen dari total penjualan polis individu.