REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Joe Biden adalah orang yang lemah dan dikendalikan oleh orang-orang dalam ‘dark shadows’ atau bayangan gelap. Ia membuat klaim dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Senin (31/8).
Lebih lanjut, Trump mengatakan bahwa jika Biden memenangkan pemilihan presiden pada November mendatang, maka ia yakin bahwa rivalnya tersebut tak akan bisa mengendalikan keadaan AS. Trump merujuk pada sejumlah kerusuhan sipil yang melanda beberapa negara bagian.
"Ia (BIden) adalah orang yang lemah dan dikendalikan seperti boneka. Mereka akan menang dan mengambil alih kota-kota,” ujar Trump dalam wawancara dengan Fox News, sepeti dilansir New York Post, Selasa (1/9).
Pembawa acara mempertanyakan statemen Trump dan mencatat bahwa itu terdengar seperti teori konspirasi. “Orang yang belum pernah Anda dengar. Mereka adalah orang-orang yang berada di jalanan dan adalah orang-orang yang mengendalikan jalanan,” jelas Trump.
Trump kemudian memberi tahu Ingraham tentang penyelidikan saat ini terhadap sekelompok penumpang berseragam gelap yang terlihat di atas pesawat dengan tujuan mendatangkan malapetaka. Pria berusia 74 Tahan itu bahkan mengaku telah meminta seseorang untuk naik pesawat dari kota tertentu akhir pekan ini dan di pesawat tersebut hampir penuh dengan preman, mengenakan seragam gelap, seragam hitam dengan berbagai perlengkapan.
“Tapi mereka datang dari kota tertentu dan orang ini datang ke Konvensi Nasional Republik, dan ada seperti tujuh orang di pesawat seperti orang ini dan kemudian banyak orang berada di pesawat untuk melakukan kerusakan besar,” kata Trump menambahkan.
Sebelumnya, berbicara di Pittsburgh, Biden yang merupakan calon presiden AS 2020 dari Partai Demokrat menyalahkan kekerasan yang sedang berlangsung di banyak kota di AS pada Trump yang dibicarakan selama wawancara Fox News. Trump menjawab dengan mengklaim Portland telah dikepung sejak lama sebelum dia menjabat.
“Portland telah terbakar selama bertahun-tahun, selama beberapa dekade telah terbakar. Kami mengiris paskan keamanan dalam negeri dengan alasan untuk melindungi gedung pengadilan. Kami memiliki gedung pengadilan senilai 300 juta dolar AS dan mereka ingin meledakkan gedung pengadilan kami atau membakarnya,” jelas Trump tentang para pengunjuk rasa.
Trump juga mengemukakan keputusannya untuk membatalkan inisiatif perumahan berpenghasilan rendah yang ditetapkan selama pemerintahan mantan presiden Barack Obama dan Biden yang menjadi wakilnya saat itu. Ia mengatakan Partai Demokrat, melalui peraturan perumahan bertujuan untuk memerangi segregasi di pinggiran kota, mencoba menghancurkan American Dream.