REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- Rumah Baca Anak Indonesia, merupakan salah satu program pendidikan yang hadir di tengah masyarakat dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Program ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan fasilitas perpustakaan mini yang dikombinasi kegiatan Rumah Quran, bimbingan belajar dan keterampilan tangan.
"Alhamdulillah program ini bisa melingkupi banyak sisi, yang tentunya ini menjadi kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi anak-anak, khususnya bagi anak-anak yang berada di perkampungan kurang mampu untuk lebih cerdas dan terus berkembang," terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Kalimantan Timur, M. Rofiq (31/8).
Sepanjang 2020 telah berdiri enam Rumah Baca Anak (RBA) yang tersebar di Kaltim. Program ini diharapkan dapat berjalan lebih massif karena dinilai dapat menjadi alternatif solusi yang dihadirkan BMH untuk membina anak-anak dhuafa menjadi gemar membaca dan meningkatkan pengetahuan mereka.
“Yang menjadi sasaran utama adalah anak-anak kurang mampu. Kami berharap, hadirnya program ini tentunya menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengarahkan anak-anak mereka agar terhindar dari aktivitas negatif seperti banyak bermain game atau gadget kepada kegiatan bersama lebih positif dan kreatif,” jelasnya.
Pada Agustus 2020 ini BMH menambah Rumah Baca Anak (RBA) di dua lokasi, yakni di Desa Argosari, Kabupaten Kukar dan Desa Ujoh Bilang, Kabupaten Mahulu.
"Khusus untuk di Mahulu di peruntukkan untuk anak-anak mualaf binaan. Dalam kesempatan pembukaan RBA, dilakukan serah terima perangkat RBA seperti lemari buku dan berbagai buku-buku bacaan menarik untuk anak-anak, serta Alquran," ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Aksan, Relawan RBA di Desa Argosari, Kukar menyampaikan rasa senangnya dengan hadirnya RBA di desanya dan berharap anak-anak semakin rajin belajar.
“Insya Allah anak-anak disini pasti senang, terima kasih atas fasilitas yang diberikan oleh BMH ini solusi anak-anak Indonesia tetap senang membaca," kata Akhsan.