Rabu 02 Sep 2020 18:00 WIB

Tujuh Paramedis di RSUD Pasaman Barat Positif Covid-19

Ketujuh paramedis itu merupakan pasien kontak erat dengan 10 dokter positif Covid-19.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Sebanyak tujuh paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Rabu (2/9).

"Ketujuh paramedis itu merupakan pasien kontak erat dengan 10 dokter positif Covid-19 sebelumnya," kata Bupati Pasaman Barat Yulianto didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Edi Busti dan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Gina Alecia di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan ketujuh orang paramedis yang positif Covid-19 itu adalah MU (42), NR (32), NG (32), NN (44 ), NL (27 ) SR (27 ) dan SU (45).

Menurutnya dengan adanya penambahan tujuh orang itu maka saat ini jumlah pasien positif di Pasaman Barat menjadi 20 orang. Sebelumnya enam orang sudah dinyatakan sembuh SP (30), CB (25), MA (38), AR (63), W (21) dan MY (38).

Ia menyebutkan terhadap tujuh pasien positif baru itu saat ini telah diisolasi di RSUD Pasaman Barat.

Berarti 18 pasien saat ini diisolasi di RSUD Pasaman Barat, satu orang di RSUD Kota Padang dan satu orang diisolasi di Rumah Sakit BMC Padang.

Pihaknya akan terus melakukan pelacakan atau tracing terhadap warga yang kontak dengan pasien positif itu.

"Saat ini sudah ada sekitar 700 orang yang dilakukan tes usap atau swab test sebagai antisipasi penyebaran Covid-19," sebutnya.

Ia mengharapkan kepada seluruh masyarakat Pasaman Barat untuk tetap tenang dan selalu mematuhi protokol penanganan penyebaran Covid-19.

Protokol kesehatan itu selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Pasaman Barat yang merasa pernah kontak dengan pasien konfirmasi positif tersebut agar dapat melaporkan dirinya ke Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 dan puskesmas terdekat untuk mengikuti proses tes usap lanjutan.

"Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini oleh Allah SWT," ujarnya berharap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement