Selasa 08 Sep 2020 13:38 WIB

Mahasiswa UMM Gagas Aplikasi Cegah Picky Eater

NutriChild-Go! diintegrasikan dengan fasilitas pesan makanan, terhubung dengan dokter

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhamadiyyah Malang (UMM) menggagas aplikasi android pemesan makanan alternatif bernama NutriChild-Go!
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhamadiyyah Malang (UMM) menggagas aplikasi android pemesan makanan alternatif bernama NutriChild-Go!

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhamadiyyah Malang (UMM) menggagas aplikasi android pemesan makanan alternatif bernama NutriChild-Go!. Aplikasi ini menyediakan daftar menu makanan bergizi yang mampu dipesan  orang tua untuk buah hatinya.

Mahasiswa Abdi Malik Rahardjo mengatakan, saat ini kehadiran aplikasi pemesan makanan memudahkan orang tua untuk tidak perlu repot menyediakan makanan untuk si buah hati. Makanan cepat saji yang dipesan terbukti mampu mengenyangkan seketika. "Hanya saja rendah akan nilai gizinya," kata Malik.

Alih-alih mengenyangkan perut, makanan justru menyebabkan berbagai macam penyakit yang diderita pada si buah hati. Salah satunya //picky eater// yakni gangguan perilaku makan pada anak yang berhubungan dengan perkembangan psikologis tumbuh kembangnya. Kondisi ini biasanya disebabkan kurangnya variasi makanan anak serta ditandai dengan keengganan anak mencoba jenis makanan baru.

Berdasarkan fenomena tersebut, Malik bersama rekannya Ersalita Rahmadhani Pratiwi menghadirkan NutriChild-Go! Aplikasi ini diintegrasikan dengan fasilitas kesehatan yang terhubung dengan tenaga kesehatan, seperti dokter, ahli gizi, dan lainnya. Melalui menu konseling, orang tua mendapatkan pengetahuan menu makanan bergizi yang baru setiap harinya.

"Pemesanan makanan bergizi sesuai status gizi, pengetahuan cara memasak sehat melalui bimbingan memasak yang benar, serta mendapatkan pengetahuan cara memberi makan yang benar kepada buah hati," jelasnya dalam keterangan pers Selasa (8/9).

Selain sebagai aplikasi pemesanan makanan, NutriChild-Go! memiliki nilai pengetahuan dan keterampilan melalui bimbingan dan monitoring yang tersedia pada beberapa menu. Harapannya, mampu menjadi solusi dalam menuntaskan //picky eater// pada anak melalui peningkatan pengetahuan bagi orang tua. Beberapa di antaranya dengan bekal pemberian informasi, bimbingan, serta pengawasan mengenai pola konsumsi makanan bergizi pada anaknya.

Berkat ide tersebut, gagasan aplikasi berbasis android yang dituangkan melalui karya esay ini berhasil mendapatkan Juara 2 Essay Nutrition Competition 2020 tingkat nasional. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini dilaksanakan secara daring pada 1 September 2020. Lomba ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai universitas di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, dan lainnya. 

Menurut Malik, NutriChild-Go! menjadi solusi paling tepat dalam memberi bekal pengetahuan, bimbingan dan pengawasan bagi orang tua di era Adaptasi Kebiasaan Baru. Dengan adanya aplikasi tersebut, Malik berharap, akan terjadi penurunan prevalensi (jumlah orang penderita) picky eater pada anak di Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement