Kamis 10 Sep 2020 17:14 WIB

Terapkan Kostratani, Kabupaten Brebes Luncurkan Empat BPP

BPP-BPP tersebut menjadi sentra produksi padi, bawang merah dan komoditas lainnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan pengarahan saat acara launching empat Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (9/9).
Foto: dokpri
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan pengarahan saat acara launching empat Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kabupaten Brebes merespons peningkatan produksi pertanian melalui Kostratani. Hal ini dibuktikan dengan launching yang dilakukan oleh Bupati Brebes pada hari Rabu (9/9) di Pendopo Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

"Kehadiran Kostratani di wilayah Brebes kami sambut dengan sangat gembira. Karena Kostratani akan memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan Kostratani Kabupaten Brebes akan menjadi lumbung pangan nasional dan dapat ekspor untuk beragam komoditi," ujar Bupati Brebes, Idza Priyanti.

Kabupaten Brebes sangat serius dengan Kostratani. Hal ini dibuktikan dengan launching empat Balai Pelatihan Pertanian (BPP) yaitu di BPP Bulakamba, BPP Ketanggungan, BPP Banjarharjo dan BPP Losari. BPP-BPP tersebut menjadi sentra produksi padi, bawang  merah dan komoditas lainnya. 

"Kostratani menjadi salah satu solusi bagi permasalahan pertanian di Brebes.  Karena fokus utamanya adalah peningkatan SDM. Kalau kualitas manusianya bagus maka hal positif yang muncul akan luas. Petani dapat menciptakan inovasi untuk peningkatan produksi bawang merah," ujar Idza. 

"Kostratani mempunyai posisi strategis. Desain besar jangka panjangnya adalah swasembada pangan secara menyeluruh. Salah satunya komoditi bawang merah di Brebes. Dengan Kostratani di brebes, optimalisasi produksi bawang merah tentunya akan semakin bagus. Ketergantungan import harus ditekan," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. 

Kunci utama adalah peningkatan kapasitas SDM Pertanian. Hal ini dibuktikan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian naik 16,24 persen. Negara maju seperti Amerika, mempunyai kebiasaan petani pergi dan pulang dari sawah dalam kondisi gelap, petani Brebes ternyata melakukan hal yang sama seperti negara maju pulang dan pergi dalam kondisi gelap. Hal ini menunjukkan semangat bertani yang luar biasa.

Dalam kesempatan ini hadir Direktur Polbangtan YoMa, Rajiman. Ia mengungkapkan, kebangkitan pertanian dimulai dari petani, Petani Milenial, PPL dan aparat pertanian. Sebagai UPT Pendidikan yang mencetak calon petani milenial pertanian maka Polbangtan YoMa harus bisa meluluskan calon-calon petani milenial yang berkompeten di bidang pertanian. 

"Mereka para mahasiswa harus terjun ke lapangan untuk membantu para petani. Pada pandemi ini mereka kembali ke daerah masing-masing yang tentunya tetap membantu para petani dalam mengembangkan teknologi inovasi pertanian. Polbangtan YoMa juga mendukung kegiatan program utama Kementerian Pertanian yaitu Kostratani," kata Rajiman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kostratani memegang peranan sentral untuk terus menaikan produktivitas termasuk komoditi bawang merah. "Kehadiran Kostratani di Brebes memberikan dampak positif. Produktivitas bawang merah dari Brebes akan terus naik. Yang berarti kita tidak perlu untuk impor bawang merah  lagi karena bawang merah dalam negeri sangat melimpah," ujar Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement