Senin 14 Sep 2020 09:21 WIB

MUI Lampung: Usut Tindak Kekerasan Terhadap Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan di Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
MUI Lampung: Usut Tindak Kekerasan Terhadap Syekh Ali Jaber. Foto: Syekh Ali Jaber saat memberi keterangan soal penusukan dirinya di Bandar Lampung, Ahad (13/9).
Foto: Tangkapan layar akun youtube Syekh Ali Jaber
MUI Lampung: Usut Tindak Kekerasan Terhadap Syekh Ali Jaber. Foto: Syekh Ali Jaber saat memberi keterangan soal penusukan dirinya di Bandar Lampung, Ahad (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kejadian yang memalukan bangsa Indonesia atas penusukan ulama Syaikh Ali Jaber saat menghadiri acara Wisuda Alquran di Bandar Lampung, Ahad (13/9).

“Peristiwa kekerasan (kriminal) tersebut, adalah perilaku yang sangat tidak mencerminkan budaya Indonesia. Apalagi diarahkan kepada ulama Syaikh Ali Jaber, yang dikenal sosok ulama sejuk dan damai dalam dakwahnya,” kata Ketum MUI Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid kepada Republika di Bandar Lampung, Ahad (13/9).

Baca Juga

Menurut dia, kejadian kekerasan dan kriminal tersebut tidak sepantasnya ditujukan kepada ulama Syaikh Ali Jaber, yang semua tahu dakwahnya menyejukkan dan mendamaikan di setiap kegiatan keagamaannya. Untuk itu, polisi terus mengusut tuntas, siapa pelaku dan siapa dalangnya, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dia mengatakan, kejadian penusukan kepada ulama seperti yang dialami Syaikh Ali Jaber tersebut, sesuatu yang tidak logis. Pasalnya, dakwah yang disampaikan Syaikh Ali Jaber di mana-mana membawa pesan dakwah yang sejuk, damai, dan mencerahkan.

“Tapi, herannya masih ada sebagian orang yang ingin melakukan kekerasan kepada ulama seperti Syikh Ali Jaber tersebut. Kecuali kalau ada ulama yang sifatnya kontroversial. Tapi, ini tidak ada logikanya,” ujarnya.

Menurut dia, tindakan anarkis pelaku dengan cara menusuk ulama Syaikh Ali Jabar sangat sulit untuk mengusut motifnya dan mengindentifikasinya. Berbeda dengan bila ada kekerasan terhadap ulama kontroversial, sangat jelas motifnya.

“Kalau misalnya ulama kontroversial selama ini, yang banyak menjadi perbincangan orang, ada tidakan berlawanan. Ada logika. Ini kan tidak. Ini (Syaikh Ali Jaber) termasuk sosok ulama yang teduh, betul-betul dakwahnya menyejukkan, tapi tetap saja ada sebagian masyarakat yang anarkis,” tuturnya.

Kepada aparat kepolisian, Ketum MUI Lampung tersebut berharap segera usut tuntas dan ungkap kasus penusukan Syaikh Ali Jaber di Lampung tersebut, agar kasus serupa kepada ulama tidak terjadi lagi di tempat lain.

Menurut dia, kejadian tersebut tidak terduga sama sekali, apalagi di Provinsi Lampung sekarang ini sangat kondusif keamanannya. Sedangkan di berbagai kegiatan keagamaan di Lampung juga sangat kondusif digelar, karena panita tetap bekerja sama dengan aparat keamanan.

“Saya kira panitia dan pihak keamanan sudah dilakukan pada kegiatan tersebut. Sebenarnya Lampung bukan dalam keadaan menceka.  Lampung aman kondusif. Penelusuran dari dalam siapa dalangnya supaya betul-betul dirunut oleh polisi,” katanya.

Syaikh Ali Jaber ditusuk lelaki tak dikenal dengan sajam di bahu kanannya, saat mengisi acara Wisuda Alquran di Masjid Falahuddin Jalan Tamin Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, Ahad (13/9) petang. Syaikh terpaksa dilarikan jamaah ke Puskesmas Gedong Air, dan dilakukan perawatan. Sedangkan pelaku penusuk sudah diamankan di Mapolsek Tanjungkarang Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement