REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer Jason Wu membuka perhelatan New York Fashion Week S21. Iadengan berani menggelar pagelaran busana bertema pantai dengan sedikit penonton yang hadir.
"Saya pikir dunia membutuhkan keindahan dan optimisme, Pekan Mode New York belum berakhir. Ini adalah perhelatan yang kuat. Di sini kita semua bisa aman, berkumpul dan masih bisa merayakannya," kata desainer tersebut seperti dikutip dari AP, Senin.
Atap gedung Spring Studio New York diubah menjadi resort tropis di pinggir pantai. Dengan 30 model yang berlenggak-lenggok di atas lantai kayu, dikelilingi oleh tanaman tropis dan pasir, Wu memberi jarak aman bagi 36 tamu yang hadir di pagelaran busananya.
"Saya ingin membawa para penikmat mode ini ke Tulum Meksiko, di Semenanjung Yucatan," jelas Jason.
Sebelum memasuki lokasi pagelaran busana, setiap tamu yang diundang harus melalui pemeriksaan suhu tubuh dan mengisi kuesioner kesehatan. Hingga akhirnya dipersilakan untuk masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan.
Acara mode tersebut disiarkan langsung pada platform digital baru tempat sebagian besar desainer akan memamerkan koleksi mereka. Peragaan busana disiarkan tanpa menghadirkan kerumunan orang seperti biasanya selama pekan mode.
Christian Siriano dan Rebecca Minkoff termasuk di antara desainer lain yang memutuskan untuk menggelar pagelaran busana secara langsung tetapi kali ini mereka harus mengurangi jumlah tamu penonton. Pakaian yang diluncurkan Jason, adalah bagian dari lini busana wanita siap pakai yang lebih kasual daripada yang dia perlihatkan pada pertunjukan busana pertamanya.
Untuk musim semi 2021, Jason mendandani modelnya dengan warna-warni tropis seperti tropis, oranye dan merah muda. Beberapa gaun pantai dihiasi dengan aneka motif bunga dan dedaunan khas tropis.
Sejumlah look dilengkapi dengan topi matahari bertepi lebar, sandal tali bertabur manik-manik bergaya Teva yang saat ini sedang menjadi tren musim panas. Jason mengatakan bahwa pagelaran busananya kali ini adalah bagian daari surat cintanya dari New York, yang mengharapkan liburan singkat mengingat dirinya belum kembali ke Taiwan sejak pandemi merebak di kota metropolitan New York.
"Setidaknya untuk sesaat, saya merasa seperti berada di surga," katanya.