REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Arab pra-Islam mempunyai beberapa berhala yang mereka sembah. Di antara berhala yang disembang masyarakat Arab Jahiliyah adalah Al-‘Uzza.
Al-‘Uzza adalah saudara perempuan dari Al-Lat dan Manat. Masyarakat Arab percaya, Al-‘Uzza adalah dewi perang, perlindungan, dan penyembuhan. Dia sangat dihormati banyak suku dan memiliki mitologi yang menarik dan julukan serta nama yang berkaitan dengannya.
Menurut "The Book of Idols", Kitab al-Asnam, oleh Hisham ibn al-Kalbi dilansir dari artikel karya Bader Saab di laman Patheos:
"Orang yang memperkenalkan al-'Uzza adalah Zilim ibn-As'ad. Berhala terletak di sebuah lembah di Nakhlat al-Sha'miyah yang disebut Hurad (…). Di atasnya (Zalim) membangun sebuah rumah bernama Buss di mana orang-orang biasa menerima komunikasi berupa sabda dewa. Orang Arab dan Quraish biasa menamai anak-anak mereka ''Abdu l-ʻUzza'."
"Lebih lanjut, al-ʻUzza adalah berhala terbesar di antara orang Quraisy. Mereka biasa melakukan perjalanan kepadanya, menawarkan hadiah kepadanya, dan mencari bantuannya melalui pengorbanan."
Tak seperti saudara perempuannya yang terbuat dari batu, patung Al-'Uzza adalah tiga pohon akasia dan dia diyakini terwujud di dalamnya. Namun, pohon-pohon itu ditebas Khalid ibn al-Walid, yang juga membunuh penjaga terakhir kuilnya, atau sadin, Dubayyah ibn Haram as-Sulami, yang pertama kali masuk Islam. Juga tentang idolanya itu, 'Amr-Athtar Yunajjam mengatakan:
"Di dalam kuil Buss ada berhala penting lainnya dari al-'Uzza: lempengan granit berbentuk tulang paha yang dihormati dan dipersembahkan oleh suku-suku Arab pra-Islam di Hijaz, karena mereka percaya bahwa dewi itu berbicara melalui berhala tersebut dan akan memberikan ramalan kepada penyembahnya."
Pendampingnya dianggap sebagai Hubal, dewa prajurit yang diyakini memiliki kekuatan atas kemenangan dalam pertempuran, kekayaan, dan curah hujan. Dia adalah putra Manat, dan saudara laki-laki dewa bulan Wadd, penguasa langit malam bersama istrinya, Suwa, dewi malam itu sendiri.
Al-'Uzza diyakini sebagai dewi kekuasaan, kekuatan dan planet Venus sebagai Bintang Sore, yang dikatakan sebagai istananya. Dia juga dipanggil sebagai Venus untuk memberkati dan menguduskan pernikahan. Karena alasan itu, dia bisa dibandingkan dengan Dewi Venus dan Aphrodite.
Venus kemungkinan besar merupakan julukan bavi Al-'Uzza meskipun planet Venus tampak seperti dewa lain bernama Dhat-Zuhran, dengan sebuah kuil di kota Raybun. Sementara Athtar, dipandang sebagai penyedia air dan pelindung sistem irigasi, dewa Arab selatan dari planet Venus.
Sebagai al-Zahra, planet Venus, sang dewi memiliki keturunan, yakni Abu Hasan Zawba'a yang merupakan jin penguasa pada hari Jumat. Dia dikatakan dapat mengendalikan pertumbuhan besi di bumi dan menguasai badai debu dan cuaca berbahaya, muncul sebagai makhluk berkulit oker, serupa kuning dan jingga, dengan empat kepala dan dibantu oleh dua roh lainnya.
Tidak begitu jauh dari Kabah di lembah Hurad, suku Bani Quraisy mempersembahkan lembah yang disebut Suqam untuk dewi, di mana mereka akan berkunjung untuk bersumpah dan berdoa.
Selama pertempuran, para wanita Makkah memiliki tradisi menyanyikan nyanyian atas nama-Nya dan pasangannya untuk menginspirasi keberanian para pejuang dan mendapatkan kemenangan melawan musuh.
Di sisi lain, dia dikenal sebagai Uzzayan di Himyar dan Yaman, dipandang sebagai dewi penyembuhan, yang mana orang kaya mempersembahkan gambar emas kecil untuk anak-anak mereka yang sakit.
Seperti yang telah dikomentari Bader sebelumnya, dia dan saudara perempuannya, Al-Lat, dipandang sebagai dewi yang sama, menjadi Al-'Uzza bukanlah nama tetapi julukan dari saudara perempuan tengah.
Sepertinya umum bagi dewa untuk memiliki begitu banyak nama yang terkait dengannya. Maka tidak heran saat mengetahui Amat-'Uzzayan (Pembantu Uzzayan) adalah nama feminin yang populer di Arab Selatan. Sedangkan nama maskulin Abd al-'Uzza (Pemuja al-'Uzza) populer di antara orang Makkah.