REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan penyebaran Covid-19 sudah mulai merambah klsster keluarga baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pascaditemukannya beberapa kasus terakhir. Hampir seluruh pasien terkonfirmasi positif dari klaster keluarga tidak bergejala.
"Klaster keluarga sudah ada di Kota Sukabumi saat ini, seperti kasus dua anak di Kelurahan Sriwedari dan empat warga tiga dari Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh dan satu dari Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Kamis (17/9).
Menurut Wahyu, klaster keluarga terjadi karena beberapa faktor seperti penularan dari kerabatnya akibat bepergian ke luar kota ada juga yang dari salah satu anggota keluarga yang tertular dari orang lain. Sehingga, menularkan kembali ke anggota keluarga lainnya.
Tidak menutup kemungkinan, kasus klaster keluarga ini akan bertambah karena dalam beberapa pekan terakhir juga ditemukan adanya kasus serupa. Hampir seluruh pasien terkonfirmasi positif dari klaster keluarga ini tidak bergejala.
Tentunya dengan adanya kasus tersebut menjadi perhatian dan pihaknya mewanti-wanti agar warga Kota Sukabumi patuh terhadap peraturan pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Pada Kamis, (17/9) ada satu pria yang terkonfirmasi positif berasal dari Kelurahan Sriwedari, sehingga saat ini totalnya sebanyak 178 orang positif Covid-19, 161 orang sembuh, 17 orang masih menjalani isolasi dan tidak ada kasus kematian," tambahnya.
Sementara, perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Eneng Yulia mengataka, saat ini sudah ada beberapa kasus klaster keluarga. Dari penelusuran riwayatnya seperti kerap bepergian keluar kota, kemudian ada juga yang ditularkan dari kerabatnya dan ada anaknya yang merupakan tenaga kesehatan positif Covid-19 dan saat pulang ke rumah menular ke kedua orang tuanya.
Langkah antisipasi harus terus dilakukan oleh setiap individu dengan menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai akibat kelalaian maupun tidak peduli dengan keberadaan virus ini keluarganya ikut menjadi korban atau tertular. Untuk total warga yang positif Covid-19 hingga Kamis, (17/9) sebanyak 128 orang, 109 orang di ntaranya sembuh, 11 orang menjalani isolasi, empat orang dikarantina dan empat lainnya meninggal dunia.