REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyebaran kasus virus corona (Covid-19) di Kota Depok masih masif. Saat ini, terjadi lonjakan cukup banyak pasien terkonfirmasi positif, yakni bertambah 102 orang dan meninggal bertambah tiga orang.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok pada Selasa (22/9), terjadi penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 102 orang dan total keseluruhan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.439 orang.
Selain itu, juga terjadi penambahan korban positif meninggal dunia, yakni sebanyak tiga orang. Total korban positif Covid-19 meninggal dunia sebanyak 115 orang.
Untuk jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh juga bertambah sebanyak 68 orang. Total keseluruhan korban positif sembuh, yakni sebanyak 2.434 orang.
Adapun penambahan jumlah kasus konfirmasi aktif di Kota Depok adalah sebanyak 890 kasus, atau meningkat sebanyak 31 kasus. Jumlah warga yang berstatus kontak erat aktif, bertambah sebanyak 28 kasus sehingga totalnya menjadi 1.347 kasus. Sedangkan, untuk kategori kasus suspek aktif terjadi penambahan sebanyak 11 kasus, total menjadi sebanyak 551 kasus.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, prihatin dengan terus terjadinya peningkatan korban positif Covid-19. Ia memohon warga Kota Depok untuk taat protokol kesehatan dan aturan Pembatasan Aktivitas Warga (PAW) pada malam hari.
"Kami prihatin dan akan mengupayakan perhatian lebih pada pada korban positif Covid-19, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga. Kami akan upayakan dari sisi kebutuhan ekonomi para pasien positif Covid-19 selama isolasi dan keluarganya akan dibantu," jelas Pradi.
Menurut Pradi, saat ini ketersedian ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Depok sudah terisi penuh.
"Saya juga akan melobi sejumlah tempat penginapan dan hotel untuk mau menampung pasien positif Covid-19, khusus dengan gejala ringan," jelas Pradi. "Tak menutup kemungkinan kami sewa hotel. Itu harus dilakukan karena kami masih ada dana cadangan. Saya rasa dalam aturan dari pemerintah pusat mengenai anggaran, sudah begitu longgar terkait dengan penggunaan dana untuk penanganan Covid-19."