Selasa 22 Sep 2020 19:03 WIB

Fakta-Fakta Jarang Diketahui Terkait Kesultanan Ottoman (1)

Terdapat fakta-fakta yang jarang diketahui terkait Kesultana Otttoman

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat fakta-fakta yang jarang diketahui terkait Kesultana Otttoman. Ilustrasi Ottoman
Foto: google.com
Terdapat fakta-fakta yang jarang diketahui terkait Kesultana Otttoman. Ilustrasi Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Turki Ottoman merupakan kerajaan Islam yang dalam sejarahnya paling lama berkuasa. Berkuasa lebih dari 600 tahun, kekaisaran Ottoman berhasil menguasai wilayah Aljazair modern di barat hingga Laut Kaspia di timur, dan dari Hongaria di utara hingga Yaman di selatan. 

Berikut ini fakta-fakta yang jarang diketahui publik sebagaimana dilansir dari historycollection. Republika.co.id akan menurunkannya secara berseri dimulai dari bagian pertama yaitu: 

Baca Juga

Pertama, asal usul pendiri Ottoman

Selama ribuan tahun, orang-orang bergerombol mengembara menuju ke barat di sepanjang Eurasia Stepa, dari perbatasan China, melintasi Asia Tengah, dan seterusnya. Kelompok penangkaran ternak pastoral, juga berpindah dengan kawanannya menyesuaikan siklus padang rumput agar sesuai kebutuhan hewan. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para pengembara juga melakukan praktek jual beli menggunakan barang bawaannya. Kelompok nomaden stepa juga menukarkan hewan ternak mereka dengan produk pertanian atau manufaktur. Kadang-kadang, mereka menyerbu, merebut apa yang mereka bisa, lalu melarikan diri ke padang rumput yang luas. 

Kelompok nomaden Stepa ini kemudian disebut sebagai Turki. Suku-suku yang berperang dan berpindah dari Asia Tengah menuju Eropa, yang dalam sejarahnya mereka juga disebut Suku Hun. 

Kedua, kekaisaran pertama bangsa Turki

Bangsa Turki mirip dengan orang Mongol, yang kemudian juga mendirikan kerajaan. Bangsa Turki pertama kali mendirikan Kekaisaran Gokturk pada abad keenam Masehi di pedalaman Asia, yang membentang dari Tiongkok hingga Rusia selatan. Itu adalah kerajaan nomad terbesar. Para raja baru dari Stepa ini terampil dalam pekerjaan besi, dan mengembangkan naskah rahasia. 

Akibat perselisihan internal, Kerajaan Gokturk tidak berlangsung lama. Keganasaan sekaligus kerapuhan serta persaingan intern terus mencabik-cabik kekaisaran hingga menyebabkan keruntuhan pada 734 M. 

Ketiga, Masuknya Muslim ke Turki

Pada awal abad ke delapan, dengan runtuhnya Kekaisaran Gokturk, bangsa Turki barat atau dikenal sebagai Oghuz, menetapkan kekuasaan mereka atas Asia Tengah bagian barat. Di saat yang sama orang nomaden lainnya, orang Arab dari Khilafah Islam, mengembara ke timur dan utara untuk menaklukkan Kekaisaran Persia. Ketika dua kekuatan baru itu bentrok, Turki dihancurkan. 

Namun, hubungan perdagangan dan budaya terjalin, dan sejak abad kesembilan dan seterusnya, orang Turki mulai meninggalkan kepercayaan pagan mereka dan memeluk Islam. Meskipun Turki pada awalnya dikalahkan dan di bawah orang Arab, mereka justru menjadi mualaf-mualaf baru yang penuh semangat. Turki akhirnya kembali berjaya dan mendominasi dunia Arab dan Timur Tengah Islam.

Keempat, Turki menjadi prajurit Islam

Bangsa Turki, terlahir dengab sifat tahan banting yang dibesarkan oleh kehidupan yang keras di Stepa. Ditambah kehidupan nomadennya yang justru telah menanamkan semangat juang, keterampilan berkuda, dan bakat hebat sebagai pemanah berkuda. Sehingga tentara Khilafah Islam mulai merekrut Turki yang ditundukkan ke dalam barisan mereka.

Orang-orang Turki yang baru saja pindah agama diberi status budak negara bagian yang superior, dan bebas naik pangkat dengan promosi. Pada akhir abad kesembilan, sebagian besar komando militer di khilafah, serta banyak jabatan politik tingkat tinggi, dipegang oleh Muslim Turki.

Kelima, masuknya Turki ke Timur Tengah

Turki pertama kali masuk sebagai pemain kekuatan di Tengah selama Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258). Dinasti Abbasiyah adalah yang kedua dari dua dinasti turun-temurun yang mengklaim kekuasaan atas dinasti Islam.  

Pada puncak kekuasaan mereka, mereka menguasai wilayah yang terbentang dari Samudra Atlantik hingga perbatasan China, dan dari Asia Tengah hingga perbatasan India. Kejayaan mereka turun drastis ketika khalifah picik menyewa tentara bayaran Turki, kemudian gagal mengendalikan mereka.

Kedatangan Turki dimulai pada abad kesembilan, dengan al-Mu'tasim, putra bungsu dari khalifah dinasti paling terkenal, Harun al Rashid, sezaman dengan Charlemagne dan karakter yang berulang dalam dongeng Arabian Nights. 

Al-Mu'tasim menciptakan tentara swasta yakni tentara bayaran dan budak Turki, dan membentuk mereka menjadi Pengawal Turki yang membantunya mengamankan kekhalifahan pada 833 M. Tetapi ini menjadi masalah dikemudian hari bagi penerusnya.

Sumber: https://historycollection.com/the-mighty-ottoman-empires-lesser-known-facts/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement