REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sekitar tiga puluh peternak sapi dari tiga Kecamatan, di Lampung antusias mendengarkan penjelasan tentang seluk beluk cara beternak sapi dengan baik dan benar. Salah satu peserta menanyakan perihal penanganan keluhan penyakit sapi seperti perut kembung, penyakit kulit dan cacingan.
“Apa karena faktor makanannya yang kurang higinis atau karena berkaitan dengan fermentasi pakan,”tanya Tusiah, peternak sapi potong asal Desa Astomulyo, seperti dalam siaran pers Pertamina, Rabu (23/9).
Pelatihan berlangsung di Balai Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 yakni menjaga jarak. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok dengan waktu pelatihan terbatas dan lebih banyak menerapkan praktek.
Materi diberikan oleh Supardi dari Dinas Peternakan Lampung Tengah, yang memberikan pembekalan mulai dari pemilihan jenis sapi, penyiapan kandang, pembuatan kandang, pemilihan bibit sapi yang unggul dan pemberian pakan.
“Semua proses tersebut harus Memilih bibit sapi, perlu penanganan khusus dibandingkan usaha penggemukan, serta dalam beberapa proses diperlukan sebuah standar yang baku dan valid terutama dalam memperoleh bibit unggul,” jelas Supardi.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel, menggandeng Rumah Kreatif BUMN, Dinas Peternakan dan Asosiasi Kelompok Wanita Tani Mulia memberikan pelatihan bagi peternak sapi Mitra Binaan Pertamina, yang berasal dari tiga Kecamatan yakni Rumbia, Punggur dan Seputih Raman, di wilayah Lampung.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami, menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan bersertifikat bagi peternak sapi di masa pandemi Covid-19 dengan harapan mampu memberikan penguatan bagi Mitra Binaan di masa pandemi Covid-19 ini. Pelatihan ini juga bertujuan untuk peningkatan daya produksi sapi bagi mitra binaan peternak sapi agar eksis di masa pandemi.
Usai mendapatkan pelatihan, peserta mendapatkan sertifikat yang secara simbolis diserahkan oleh Raras Pandu Respati Ningrum, S.Pd selaku Supervisor Rumah Kreatif BUMN Pertamina di Lampung Tengah.
Program Kemitraan Pertamina memberikan solusi kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk tetap eksis dan berdaya, yaitu melalui pinjaman modal usaha maksimal Rp 200 juta dengan jasa ringan yaitu sebesar tiga persen menurun.
"Dengan menjadi binaan Pertamina, UMKM bisa memperoleh kesempatan pelbagai pembinaan, antara lain pelatihan kewirausahaan, sertifikasi, pameran, hingga kesempatan membuka akses pasar", kata Dewi.
Bagi UMKM yang berkeinginan bergabung menjadi Mitra Binaan Pertamina, dapat mengunjungi website Pertamina www.pertamina.com/id/program-kemitraan, dimana juga terdapat panduan pengisian aplikasi yang memudahkan UMKM untuk mengisinya.