Dimsum merupakan salah satu kudapan lezat yang paling enak disantap dengan hidangan mie. Teksturnya juga lembut, membuat makanan ini cocok disantap oleh siapa saja. Mau itu anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua juga bisa.
Mengingat pangsa pasarnya luas dan peminatnya yang cukup banyak, dimsum bisa dijadikan peluang bisnis yang menggiurkan. Apalagi modal membuka bisnisnya juga terjangkau. Cuma dengan Rp 100 ribu saja, Anda sudah bisa terjun ke dunia usaha dimsum. Menarik, bukan?
Agar bisnis dimsum mencapai ekspektasi yang diharapkan, coba terapkan tips-tips jualan dimsum berikut ini yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Gunakan bahan yang simpel
Gunakan bahan yang simpel
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dimsum cukup beragam. Ada bawang merah, tepung tapioka, garam, bumbu kaldu, gula, minyak ikan, daging, saus, dan saus tiram. Anda juga bisa menambahkan irisan wortel atau mengganti isinya dengan udang, daging sapi, atau telur puyuh.
Namun, mengingat budget disini hanya Rp 100 ribu, Anda tidak perlu muluk-muluk mau memakai bahan yang bervariasi untuk hadirkan cita rasa yang enak. Cukup gunakan bahan yang simpel, yang menjadi bahan utama pembuat dimsum.
2. Beli bahan baku di pasar
Modal Rp 100 ribu mau belanja di supermarket? Bisa dipastikan kurang karena harga barang di supermarket sudah di mark up beberapa kali lipat dari harga belinya. Lebi baik belanja di pasar tradisional, harganya lebih murah dan banyak pilihan.
Untuk mendapatkan bahan berkualitas dan masih segar, Anda bisa datang lebih pagi untuk berbelanja. Harga waktu buka dasar tentu lebih murah juga daripada harga saat pasar sudah ramai. Anda bisa manfaatkan momen ini untuk memangkas pengeluaran.
3. Gunakan peralatan memasak yang ada
Gunakan peralatan masak yang ada
Sejatinya tidak perlu membeli peralatan memasak baru untuk memulai usaha dimsum. Anda bisa gunakan alat-alat masak yang biasa digunakan sehari-hari. Mulai dari panci, mangkok, sendok, garpu, dan lain sebagainya.
Intinya, cuci alat-alat masak dengan bersih, sehingga aroma atau cita rasa dari masakan sebelumnya tidak menempel pada dimsum yang akan dimasak. Jadi, rasanya benar-benar rasa dimsum, bukan rasa makanan lain.
Baca Juga: Tips Jualan Online di TikTok Biar Bisnis Viral dan Banjir Orderan
4. Harga jual harus masuk akal
Jumlah dimsum yang bisa diproduksi dengan modal Rp 100 ribu tentu terbatas. Meski terbatas, bukan berarti dimsum buatan Anda spesial sehingga harganya lebih mahal dari harga dimsum pada umumnya. Harganya justru harus lebih murah karena bahan-bahan pembuatnya juga sederhana.
Sebagai pembanding, coba cari tahu harga dimsum yang umumnya dijual oleh pedagang kaki lima di dekat tempat tinggal. Anda bisa tetapkan harga jual yang sama atau lebih mahal sedikit, dengan range perbedaan harga Rp 1.000 sampai Rp 2.000 saja. Kalau range terlalu jauh, bisa-bisa konsumen malah tidak jadi membeli.
5. Promosikan dagangan dimsum
Promosi dagangan dimsum
Dimsum seenak apa pun bakal sulit laku kalau tidak dipromosikan dengan cara yang baik. Maka dari itu, promosikan kepada keluarga, tetangga, rekan kerja, dan orang lain di luar sana. Manfaatkan sosial media atau marketplace sebagai wadah untuk berjualan dimsum.
Selain memperluas pangsa pasar, berdagang lewat media online otomatis akan meningkatkan angka penjualan dan menambah keuntungan. Kalau sudah untung, modal yang Anda miliki untuk berjualan dimsum untuk hari esok tentu bertambah, sehingga jumlah produksi juga bisa dinaikkan.
6. Hadirkan variasi dimsum beku
Bencana alam atau pandemi yang terjadi saat ini tentu akan mempengaruhi angka penjualan dimsum. Sebab, orang yang ingin keluar rumah itu jarang. Inilah alasan mengapa Anda perlu mengeluarkan variasi dimsum beku, sehingga umur simpannya lebih lama daripada dimsum yang siap disantap.
Anda bisa buatkan dalam bentuk paket dengan isi yang beragam, bisa 10, 15, 20, dan 25 pcs dengan harga yang bisa disesuaikan dengan harga per satuan. Kalau pesannya banyak, Anda bisa berikan diskon agar pembeli ikut senang.
Baca Juga: 10 Tips Bisnis Frozen Food ini Bikin Jualan Laris Manis
7. Evaluasi penjualan secara rutin
Evaluasi penjualan secara rutin
Angka penjualan hari ini, esok, dan lusa tentu berbeda-beda. Disinilah Anda perlu melakukan evaluasi penjualan untuk mengetahui apakah grafik penjualan selama ini terus meningkat atau malah turun pada hari-hari tertentu.
Meskipun skala usahanya kecil, tapi tidak ada salahnya kalau mau melakukan evaluasi secara rutin setiap bulan. Sekaligus hitung keuntungan yang berhasil didapatkan. Simpan catatan hasil evaluasi bulan ini sebagai pembanding untuk jualan di bulan berikutnya.
Lakukan Inovasi Secara Berkala
Dimsum yang Anda buat tentu harus enak, sehingga konsumen ketagihan dan akan kembali membeli pada kesempatan yang lain. Mengingat jualan dimsum ini juga memiliki banyak pesaing, jangan lupa juga untuk terus lakukan inovasi secara berkala agar jualan Anda terus dilirik dan dibeli konsumen. Dengan begitu, omset penjualan juga akan meningkat di setiap harinya.
Baca Juga: Selain Promosi Tak Maksimal, 4 Hal ini Bikin Bisnis Kuliner Gulung Tikar