REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Akhlak Nabi Muhammad SAW merupakan yang nomor satu di antara manusia manapun. Salah satu akhlak mulia yang dicontohkan beliau adalah ketika membalas kebaikan pamannya, Abu Thalib, bahkan sebelum perintah dari Allah turun.
Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Samman dijelaskan, Nabi Muhammad SAW membalas kebaikan Abu Thalib yang dahulu pernah mengasuh beliau ketika kecil. Balas budi Nabi dilakukan dengan mengasuh keponakannya yakni Ali bin Abi Thalib ketika beranjak dewasa.
Ketika Nabi dan Al Abbas membantu perekonomian Abu Thalib, maka hal ini merupakan bukti bahwa perekonomian Nabi dan Al-Abbas sudah cukup mapan. Ketika itulah Nabi mulai membantu Abu Thalib dari aspek ekonomi keluarga.
Tatkala manusia mengencangkan ikat pinggang karena kekurangan makanan, maka Nabi Muhammad justru mendatangi pamannya dan memberikan pertolongan. Nabi telah menanggung kebutuhan Ali bin Abi Thalib sebelum risalah dari langit turun kepada beliau.
Hal ini membuktikan bahwa kehidupan Nabi kala itu sudah cukup lapang. Ini sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Ad-Dhuha ayat 8 berbunyi:
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ “Wa wajadaka ‘ailan fa aghna.” “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”