Senin 28 Sep 2020 17:02 WIB

BP Tapera Jadi Angin Segar Bagi Warga Berpenghasilan Rendah

BP Tapera juga dimanjakan dengan suku bunga rendah.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 11 juta unit. Pemerintah pun berupaya memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat melalui program Sejuta Rumah dan BP Tapera.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 11 juta unit. Pemerintah pun berupaya memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat melalui program Sejuta Rumah dan BP Tapera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya menekan angka backlog perumahan. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat memiliki rumah masih sangat tinggi.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 11 juta unit. Pemerintah pun berupaya memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat melalui program Sejuta Rumah dan BP Tapera. 

"Kehadiran BP Tapera bisa menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang saat ini belum memiliki rumah. Jika tanpa kehadiran BP Tapera MBR harus bertahun-tahun menabung hanya untuk memenuhi uang muka atau down payment rumah. Namun dengan menjadi peserta BP Tapera hanya butuh waktu setahun menabung, MBR sudah bisa memiliki rumah impiannya," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (28/9).

Menurutnya saat ini kemampuan daya beli dan menabung masyarakat yang gajinya di bawah Rp 5 juta tidak dapat mengejar harga rumah yang meningkat setiap tahunnya. BP Tapera tidak hanya menjamin pesertanya yang berkategori MBR memiliki rumah tetapi kualitas dari rumah yang dibeli juga terjaga.