Selasa 29 Sep 2020 17:30 WIB

17 Santri di Banyumas Positif Covid-19

Pemkab Banyumas masih menunggu hasil tes usap terhadap 300 santri.

Sejumlah santri mengikuti tes kesehatan oleh tim gugus tugas COVID-19 Jawa Tengah.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah santri mengikuti tes kesehatan oleh tim gugus tugas COVID-19 Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebanyak 17 santri dari salah satu pondok pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh setelah terkonfirmasi positif Covid-19, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

"Yang sudah sembuh ada 17 orang, laki-laki dan perempuan, serta usianya di bawah 65 tahun. Mereka sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (29/9).

Kendati telah dinyatakan sembuh, katanya, ke-17 santri tersebut tidak langsung dipulangkan, melainkan harus menjalani karantina lebih dulu agar kondisinya benar-benar sehat. Disinggung mengenai kemungkinan adanya penambahan jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19, Bupati mengatakan pihaknya belum bisa memastikan karena masih dilakukan rekapitulasi.

Pemkab Banyumas masih menunggu hasil tes usap terhadap 300 santri yang dilakukan setelah ditemukan 190 santri dari pesantren tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Saat dilakukan tes usap yang pertama ditemukan 127 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Selanjutnya dilakukan tes usap tambahan dan hasil sementara terdapat penambahan 63 orang, sehingga di pesantren tersebut tercatat 190 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah santri yang menjalani tes usap di pesantren tersebut hampir mencapai 600 orang.

Seperti diwartakan, selain di salah satu pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, sebanyak 11 santri dari salah satu pesantren di Grumbul Ciwarak, Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Terkait dengan hal itu, Pemkab Banyumas akan melakukan skrining kesehatan terhadap santri di berbagai pesantren sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan jika dalam skrining kesehatan tersebut terdapat santri yang memiliki gejala Covid-19 akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Pemeriksaan bagi santri yang mempunyai gejala, tidak dilakukan di pondok, tapi yang bersangkutan akan dibawa (ke rumah sakit). Jika hasilnya positif, barulah santri itu dikarantina," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement