REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masuk zona merah atau berisiko tinggi Covid-19. Saat ini tercatat jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai 519 orang, dengan rincian yang dirawat 149, sembuh 328, dan meninggal 42 orang hingga Kamis (1/10) malam.
"Kami sudah melakukan beberapa langkah untuk pencegahan penyebaran COVID-19 sejak awal," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang.
Saat memasuki zona kuning hingga zona orange, lanjut dia, Satgas Penanganan Covid-19 telah melakukan upaya agar tidak ada penambahan angka konfirmasi positif. Namun, kenyataannya beberapa klaster baru Covid-19 telah berkembang hingga muncul klaster keluarga di Lumajang.
Bupati Lumajang juga sudah memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang diikuti oleh Forkopimda Lumajang, Direktur Rumah Sakit dan jajaran Kepala OPD di lingkup Pemkab Lumajang, serta beberapa instansi terkait.
"Jumlah warga yang terkonfirmasi positif di Lumajang mengalami peningkatan signifikan sejak 29 September 2020, yang menyebabkan Kabupaten Lumajang masuk dalam daftar zona merah peta sebaran Covid-19 di Jatim," katanya.
Ia menjelaskan zona merah itu menghentakkan semua pihak dalam penanganan pencegahan Covid-19. Terutama beberapa klaster baru yang kurang diidentifikasi dari awal, sehingga Satgas harus melakukan pelacakan yang terkonfirmasi untuk mengantisipasi penyebarannya.
"Kami telah melakukan langkah-langkah optimal yang juga berkoordinasi dengan Forkompinda Lumajang secara intensif untuk melakukan pemetaan resiko penyebaran COVID-19," ujarnya.
Selama bulan September 2020, tercatat ada penambahan pasien terkonfirmasi positif hampir 300 orang. Sehingga terjadi peningkatan signifikan dan perubahan status zona dan sebagian besar penambahan tersebut berasal dari klaster tenaga kesehatan.